Senin, 12 Maret 2012

2 Kategori Indikator Energi

Energi mempunyai suatu indikator. Secara garis besar, indikator energi dibagi menjadi dua yaitu Elastisitas energi dan Intensitas energi. Berikut adalah penjelasannya : 
  
Elastisitas energi adalah perbandingan antara laju pertumbuhan konsumsi energi dengan laju pertumbuhan ekonomi. Semakin kecil angka elastisitas, maka semakin efisien penggunaan energi di suatu negara. Elastisitas energi Indonesia pada tahun 2009 masih cukup tinggi yaitu  2,69. Sebagai perbandingan, menurut penelitian International Energy Agency pada tahun 2009, angka elastisitas Thailand adalah 1,4, Singapura 1,1 dan negara-negara maju berkisar dari 0,1 – 0,6.
Intensitas energi adalah perbandingan antara jumlah konsumsi energi per Produksi Domestik Bruto (PDB). Semakin rendah angka intensitas, maka semakin efisien penggunaan energi di sebuah negara. Intensitas energi primer Indonesia pada tahun 2009 adalah sebesar 565 TOE (ton-oil-equivalent) per 1 juta USD. Artinya, untuk meningkatkan PDB sebesar 1 juta USD, Indonesia memerlukan energi sebanyak 565 TOE. Sebagai perbandingan, intensitas energi Malaysia 439 TOE/juta dolar AS dan negara-negara maju 164 TOE/juta dolar AS. Angka elastisitas dan intensitas energi itu menunjukkan bahwa pemakaian energi di Indonesia masih belum efisien.(Aziz)

                                                   (picture taken from EECHI)


Disadur dari berbagai sumber.

0 komentar:

Posting Komentar

TINGGALKAN SEBUAH KOMENTAR

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Bluehost Coupons