tag:blogger.com,1999:blog-27434169779218791942024-02-07T03:24:10.020-08:00Save EnergyAdvanced technology for better futureSAVE ENERGY INFOhttp://www.blogger.com/profile/07038013949337323311noreply@blogger.comBlogger31125tag:blogger.com,1999:blog-2743416977921879194.post-34420719803503646212012-04-05T19:57:00.002-07:002012-04-05T20:00:48.878-07:00ISO 50001 Vs Kenaikan BBM<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><br />
</div><table class="contentpaneopen" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><tbody>
<tr> <td valign="top"> <span style="font-size: small;"><span><strong><div style="text-align: center;"><a href="http://lembayungcenter.com/images/stories/iso%2050001.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://lembayungcenter.com/images/stories/iso%2050001.jpg" /></a></div><div align="JUSTIFY">HARGA BAHAN BAKAR MINYAK (BBM) BERSUBSIDI BAKAL NAIK</div></strong><div align="JUSTIFY"><strong>Jakarta (LCI 270212) Berita Utama di berbagai media massa mengabarkan bahwa Pemerintah menargetkan kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi bisa direalisasikan mulai April 2012. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dinilai terlambat memutuskan kebijakan menaikkan harga bahan bakar minyak bersubsidi, namun Menteri Keuangan Agus Martowardoyo yakin kenaikan harga minyak bersubsidi dapat diterapkan sesuai dengan rencana. Kalau sudah pasti naik, apa yang bisa kita lakukan?</strong> </div></span></span><div align="justify"><span style="font-size: x-small;">BBM sebagai salah satu e<span>nergi </span><span>primer </span><span>merupakan hal kritis dalam operasi organisasional dan bisa merupakan biaya utama organisasi apapun aktivitasnya. Suatu gagasan untuk mempertimbangkan setiap penggunaan energ</span><span>i</span><span> mulai dari rantai pasokan dalam bisnis, sejak dari bahan baku sampai dengan daur ulang. Bukan saja sebagai biaya ekonomi bagi organisasi, energ</span><span>i</span><span> juga bisa menjadi biaya lingkungan dan biaya kemasyarakatan dengan makin berkurangnya sumber daya dan kontribusinya terhadap masalah seperti perubahan iklim. </span><span>Pengembangan dan penerapan teknologi untuk sumber energi baru serta pembaharuan sumber daya akan memakan waktu.</span></span></div><span style="font-size: small;"><span> </span></span><span style="font-size: small;"><div align="justify"> Karena suatu organisasi tidak dapat mengendalikan harga energi, kebijakan pemerintah, atau ekonomi global - tetapi mereka dapat memperbaiki cara mengelola energi saat ini juga. Kinerja energi yang diperbaiki dapat memberi manfaat yang cepat bagi organisasi dengan memaksimalkan penggunaan sumber daya energinya dan aset yang berkaitan dengan energi sehingga mengurangi biaya dan konsumsi energi. Organisasi juga akan dapat memberi kontribusi positif guna pengurangan sumber daya energi dan mitigasi dampak penggunaan energi di seluruh dunia seperti pemanasan global. Caranya? Dengan mengimplementasikan ISO 50001. ISO 50001 berbasis model sistem manajemen yang sudah difahami dan diimplementasikan organisasi di seluruh dunia. Ini dapat membuat perbedaan yang positif bagi berbagai jenis organisasi dalam waktu dekat sambil mendukung upaya memperbaiki teknologi energi dalam jangka panjang.</div><div style="text-align: center;"><img border="0" src="http://lembayungcenter.com/images/stories/bbm%20naik_002.jpg" /></div><div style="text-align: center;"><span></span></div><div style="text-align: center;"><span><em><strong>ISO 50001 <span>-</span><span> Apaan tuh?</span></strong></em></span></div><div align="justify"><span>Sistem Manajemen Energi - Persyaratan dengan petunjuk penggunaannya adalah Standar Internasional yang dikembangkan oleh ISO (International Organization for Standardization).</span></div><div align="justify">Memberi manfaat bagi organisasi besar maupun kecil, sektor publik maupun swasta, pabrikasi maupun jasa - di seluruh bagian dunia.</div><div align="JUSTIFY">Menetapkan kerangka kerja untuk mengelola energi bagi fasilitas di pabrik industrial; komersial, institusional, dan pemerintah; serta organisasi secara keseluruhan.</div><div align="JUSTIFY">Ditargetkan untuk diterapkan di berbagai sektor ekonomi nasional utamanya pada sektor komersial dan industrial dengan estimasi bahwa standar ini dapat mempengaruhi secara positif sampai dengan 60% penggunaan energi dunia.</div></span></td></tr>
</tbody></table>SAVE ENERGY INFOhttp://www.blogger.com/profile/07038013949337323311noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2743416977921879194.post-54340156121610163832012-04-05T19:57:00.001-07:002012-04-05T20:00:48.878-07:006 Langkah untuk Memulai ISO 50001<div class="g-section" id="gt-c" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><div id="gt-form-c"><form action="" enctype="application/x-www-form-urlencoded" id="gt-form" method="post" name="text_form" target=""><div id="gt-text-c"><div class="g-unit" id="gt-res-c"><div id="gt-res-p"><div id="gt-res-data"><div id="gt-res-wrap"><div class="almost_half_cell" id="gt-res-content"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJuZz-I6AExx_AdswIoOYnTYULeCuqE1qGVbfJ9UmQGeXJv5A6QtJQH93kQJEdiU2Nf2lTF3wmqFiWG02fQXC_heIkAEkp008LzjZ6OAhmm5D_QcoCq5lGTO5lT4qU_5GkxoNyRbG83Ro/s1600/110729-webcast-w.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJuZz-I6AExx_AdswIoOYnTYULeCuqE1qGVbfJ9UmQGeXJv5A6QtJQH93kQJEdiU2Nf2lTF3wmqFiWG02fQXC_heIkAEkp008LzjZ6OAhmm5D_QcoCq5lGTO5lT4qU_5GkxoNyRbG83Ro/s1600/110729-webcast-w.jpg" /></a></div><div dir="ltr" style="zoom: 1;"><span class="" id="result_box" lang="id"><span title="When the standard achieves widespread adoption, it's estimated that ISO 50001 could influence up to 60 percent of the world's energy use."></span><span title="To talk about how companies can get certified, and to walk through some of the challenges faced in the process, two expert panelists joined the webcast: Paul Scheihing, the Technology Manager for the US Department of Energy's Industrial Technologies Program; and Jerry Skaggs, the">Untuk berbicara tentang bagaimana perusahaan dapat memperoleh sertifikasi, dan berjalan melalui beberapa tantangan yang akan dihadapi dalam proses, dua ahli bergabung, mereka adalah : Paulus Scheihing, Manajer Teknologi untuk US Departmen Teknologi Industri Program Energi; dan Jerry Skaggs</span><span title="Environmental, Health, Safety and Energy Program Manager at UL DQS."><br />
</span><span title="ISO 50001 requires continuous improvement, but not specific requirements, which is where the ITP program comes in, to have specific requirements of improvement.">ISO 50001 membutuhkan perbaikan terus-menerus, tetapi persyaratan tidak spesifik, yang mana program ITP masuk, memiliki persyaratan khusus perbaikan. </span><span title="The value of the certification, Scheihing said, is that for the first time it provides a framework for continual improvement for facilities on energy performance, and across the entire organization.">Nilai sertifikasi, Scheihing mengatakan, adalah bahwa untuk pertama kalinya ia menyediakan kerangka kerja untuk perbaikan berkesinambungan untuk fasilitas pada kinerja energi, dan seluruh organisasi.<br />
</span><span title="To be certified, you have to conform to the ISO 50001 management standard, and you have to improve your energy performance, and get both aspects certified under a third party.">Untuk disertifikasi, Anda harus sesuai dengan ISO 50001 standar manajemen, dan Anda harus meningkatkan kinerja energi Anda, dan mendapatkan kedua aspek disertifikasi bawah pihak ketiga. </span><span title="There are 24 companies working in the pilot mode of ISO 50001, across all types of manufacturing sectors and at all sizes.">Ada 24 perusahaan yang bekerja dalam modus pilot ISO 50001, di semua jenis sektor manufaktur dan pada semua ukuran.<br />
</span><span title="Between 2008 and 2010, five initial facilities in Texas were piloted, and have been certified to date.">Antara 2008 dan 2010, lima fasilitas awal di Texas telah diujicobakan, dan telah disertifikasi sampai saat ini. </span><span title="Scheihing said the energy improvements achieved at the facilities ranged from 6.5 percent to 17.1 percent over a three-year period.">Scheihing mengatakan peningkatan energi dicapai pada fasilitas tersebut berkisar antara 6,5 persen menjadi 17,1 persen selama periode tiga tahun.<br />
</span><span title="Among the initial feedback from the pilot project include the benefits of having a cross-functional plant energy management team that goes beyond just operations or engineering means that energy management becomes a shared responsibility, and that makes it much easier to incorporate significant changes in energy use">Di antara umpan balik awal dari proyek percontohan meliputi manfaat memiliki sebuah lintas fungsi tanaman energi tim manajemen yang lebih dari sekadar operasi atau rekayasa berarti bahwa manajemen energi menjadi tanggung jawab bersama, dan yang membuat lebih mudah untuk memasukkan perubahan signifikan dalam penggunaan energi </span><span title=".">.<br />
</span><span title="One of the biggest shifts that the pilot projects found was that as a result of going through ISO 50001 certification, energy management became a way of doing business, instead of a project-by-project undertaking.">Salah satu perubahan terbesar bahwa proyek-proyek percontohan temukan adalah bahwa sebagai akibat dari akan melalui ISO 50001 sertifikasi, manajemen energi menjadi cara melakukan bisnis, bukan suatu usaha proyek per proyek.<br />
</span><span title=""We're changing the mindset in plants to looking more proactively to manage your energy, rather than just seeking the lowest energy costs from your utility," Scheihing said.">"Kami mengubah pola pikir dalam tanaman untuk melihat lebih proaktif untuk mengelola energi Anda, bukan hanya mencari biaya energi terendah dari utilitas," kata Scheihing.<br />
</span><span title="Scheihing laid out six steps that any organization can take to get started on ISO 50001 today:">Scheihing diletakkan enam langkah yang setiap organisasi dapat ambil untuk memulai ISO 50001 hari ini:<br />
<br />
</span><span title="Secure support from top management;">Mendapatkan dukungan dari manajemen puncak;<br />
</span><span title="Collect, track, and analyze energy data;">Mengumpulkan, melacak, dan menganalisis data energi;<br />
</span><span title="Identify key energy uses;">Mengidentifikasi penggunaan energi kunci;<br />
</span><span title="Establish a baseline;">Menetapkan data dasar;<br />
</span><span title="Identify energy-saving opportunities;">Identifikasi peluang hemat energi;<br />
</span><span title="Prioritize opportunities">Prioritaskan peluang<br />
</span><span title="The Department of Energy has created a new website for energy management, which lays out an overview of ISO 50001 and offers case studies and tools to help companies undertake those first steps.">Departemen Energi telah menciptakan website baru untuk manajemen energi, yang memaparkan gambaran tentang ISO 50001 dan menawarkan studi kasus dan alat untuk membantu perusahaan melakukan langkah-langkah pertama.<br />
</span><span title="Jerry Skaggs from UL DQS followed on Scheihing's presentation to walk through each of the six steps, as well as a checklist for organizations to follow once they've gone through the process to ensure proper implementation and follow-through.">Jerry Skaggs dari UL DQS diikuti pada presentasi Scheihing untuk berjalan melalui masing-masing enam langkah, serta daftar periksa untuk organisasi mengikuti begitu mereka sudah melalui proses untuk memastikan pelaksanaan yang tepat dan tindak lanjut.<br />
</span><span title="In the end, there are a number of benefits to effectively implement an energy management system, including:">Pada akhirnya, ada sejumlah manfaat untuk secara efektif menerapkan sistem manajemen energi, termasuk:<br />
<br />
</span><span title="• Reduced operational and overhead costs lead to increased profitability">• Mengurangi biaya operasional dan overhead menyebabkan peningkatan profitabilitas<br />
</span><span title="• Reduced air emissions, such as GHGs">• Mengurangi emisi udara, seperti gas rumah kaca<br />
</span><span title="• Increased efficiency of energy sources">• Peningkatan efisiensi sumber energi<br />
</span><span title="• Increased assurance of legal, internal compliance">• Meningkatnya kepastian hukum, kepatuhan internal<br />
</span><span title="• Variables affecting energy use and consumption are identified">• Variabel yang mempengaruhi penggunaan energi dan konsumsi diidentifikasi<br />
</span><span title="• Increased understanding of energy use and consumption via defined methods, processes of data collection">• Peningkatan pemahaman tentang penggunaan energi dan konsumsi melalui metode yang didefinisikan, proses pengumpulan data<br />
</span><span title="UL DQS, which brings the Management Systems Solutions division of Underwriters Laboratories together with DQS, a German management certification company, offers a number of specialized services for helping companies assess and implement opportunities for energy management, including ISO 50001 certification.">UL DQS, yang membawa Sistem Manajemen divisi Solusi dari Underwriters Laboratories bersama dengan DQS, sebuah perusahaan manajemen Jerman sertifikasi, menawarkan sejumlah layanan khusus untuk membantu perusahaan menilai dan mengimplementasikan peluang untuk manajemen energi, termasuk ISO 50001 sertifikasi.</span></span></div></div></div></div></div></div></div></form></div></div>SAVE ENERGY INFOhttp://www.blogger.com/profile/07038013949337323311noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-2743416977921879194.post-73909895392916212122012-04-05T19:57:00.000-07:002012-04-05T20:00:48.878-07:00Is cloud computing the next big energy saver for companies?<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiiPrYWCAKzsTrfAbV4Ay9Um1txNBaSTEIICqwiWUE2zcLzAH3OjNYXkpj8ILZ_wDCQYHZA6lMD8T_3dOO2Xz9c8DU_JMSlzRWOLgFLM2LYPS8rQh2-ZsnrndP_fSrhZPiy43H3k25uJBg/s1600/Earth.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiiPrYWCAKzsTrfAbV4Ay9Um1txNBaSTEIICqwiWUE2zcLzAH3OjNYXkpj8ILZ_wDCQYHZA6lMD8T_3dOO2Xz9c8DU_JMSlzRWOLgFLM2LYPS8rQh2-ZsnrndP_fSrhZPiy43H3k25uJBg/s1600/Earth.jpg" /></a></div><div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span class="long_text" id="result_box" lang="id"><span title="Cloud computing already has cut some businesses' IT costs.">Cloud computing telah memotong beberapa bisnis 'biaya TI. </span><span title="But a new report has found that it also could be the next big thing to help reduce their energy use.">Tapi sebuah laporan baru menemukan bahwa hal itu juga bisa menjadi hal besar berikutnya untuk membantu mengurangi penggunaan energi mereka.<br />
</span><span title="The fourth annual Energy Efficient IT Report -- by technology products and services seller CDW -- calls cloud computing a possible “game changer” that's playing a growing role in energy efficiency.">Majalah Energi tahunan "keempat Efisien TI", laporkan produk teknologi CDW dan jasa penjual mungkin yang memainkan peran yang terus meningkat dalam efisiensi energi.<br />
</span><span title="For the report, CDW surveyed 760 people working in private businesses, nonprofits, schools and governments.">Untuk laporan, CDW disurvei 760 orang bekerja di perusahaan swasta, organisasi nirlaba, sekolah dan pemerintah. </span><span title="Of these respondents, 62 percent agreed that cloud computing is an energy efficient way to consolidate data centers.">Dari responden, 62 persen setuju bahwa komputasi awan adalah cara hemat energi untuk mengkonsolidasikan pusat data. </span><span title="That's up from slightly fewer than half of the respondents in 2010.">Itu naik dari sedikit kurang dari separuh responden pada tahun 2010.<br />
</span><span title=""While cloud computing is a market basket of discrete technologies and services," Norm Lillis, CDW's vice president of systems solutions said in a press release, “it is entirely about IT efficiency, and as a strategy, it can deliver significant energy savings that">"Sementara komputasi awan adalah keranjang pasar teknologi diskrit dan jasa," kata Norm Lillis, wakil presiden CDW dari solusi sistem dalam siaran pers, "itu sama sekali tentang IT efisiensi, dan sebagai strategi, dapat memberikan penghematan energi yang signifikan yang </span><span title="will complement other solutions within the data center."">akan melengkapi solusi lain dalam pusat data. "<br />
</span><span title="Because it enables people to remotely access data -- which otherwise would be stored on their desktops or on company servers -- via the Internet (also known as the cloud), cloud computing can make it easier for employees to telecommute.">Karena memungkinkan orang untuk mengakses data jarak jauh - yang seharusnya dapat disimpan pada desktop atau pada server perusahaan - melalui Internet (juga dikenal sebagai awan), komputasi awan dapat membuat lebih mudah bagi karyawan untuk telecommute. </span><span title="That can reduce emissions from commuting, as well as lowering other environmental impacts associated with maintaining office space, according to CDW.">Yang dapat mengurangi emisi dari Komuter, serta menurunkan dampak lingkungan lainnya yang terkait dengan mempertahankan ruang kantor, menurut CDW.<br />
</span><span title="“It certainly has other positive implications for energy use, especially when you consider the added benefit of enabling employees to work remotely, which potentially does reduce office space requirements and associated energy use, as well as commuting mileage,” said Mark Lafferty, CDW director">"Ini tentu memiliki implikasi positif lainnya untuk penggunaan energi, terutama jika Anda mempertimbangkan manfaat tambahan yang memungkinkan karyawan untuk bekerja jarak jauh, yang berpotensi tidak mengurangi kebutuhan ruang kantor dan penggunaan energi terkait, serta Komuter jarak tempuh," kata Mark Lafferty, CDW direktur </span><span title="of system solutions, in an interview.">solusi sistem, dalam sebuah wawancara. </span><span title="“Of course, most IT benefit/cost studies would consider those to be soft benefits, as they are difficult to quantify, and the benefits do not necessarily accrue to the organization.">"Tentu saja, sebagian TI manfaat / biaya studi akan mempertimbangkan mereka untuk menjadi manfaat lembut, karena mereka sulit untuk dihitung, dan manfaat tidak selalu bertambah untuk organisasi.<br />
</span><span title="Cloud computing has been a hot topic in IT: Dell this week announced it will buy acquire cloud-client leader Wyse Technology, which claims that 200 million people use its products daily.">Cloud computing telah menjadi topik panas di TI: Dell minggu ini mengumumkan akan membeli memperoleh awan-klien pemimpin Wyse Technology, yang mengklaim bahwa 200 juta orang menggunakan produk sehari-hari.<br />
</span><span title="But how much energy savings are we talking about here?">Tapi berapa banyak penghematan energi yang kita bicarakan di sini? </span><span title="According to CDW survey respondents, virtualized servers or storage reduced energy use by 28 percent.">Menurut responden survei CDW, virtualisasi server atau penyimpanan mengurangi penggunaan energi sebesar 28 persen. </span><span title="That was the most popular type of cloud computing, with 65 percent of respondents already using virtualized servers, which essentially tap into unused capacity from various different servers to accomplish tasks.">Itu adalah jenis yang paling populer komputasi awan, dengan 65 persen responden sudah menggunakan server virtual, yang pada dasarnya memanfaatkan kapasitas yang tidak terpakai dari server yang berbeda untuk menyelesaikan tugas.<br />
</span><span title="The report also found a growing focus on green initiatives, with a third of respondents claiming that they consider energy efficiency or environmental friendliness when making data center purchases.">Laporan tersebut juga menemukan fokus terhadap inisiatif hijau, dengan sepertiga responden mengklaim bahwa mereka mempertimbangkan efisiensi energi atau ramah lingkungan ketika melakukan pembelian data center. </span><span title="A little more than half of respondents said they already have -- or are in the process of making -- energy plans.">Sedikit lebih dari separuh responden mengatakan mereka sudah ada - atau sedang dalam proses pembuatan - rencana energi.<br />
</span><span title="But barriers remain.">Tapi hambatan tetap. </span><span title="Money and a knowledge gap prevent some organizations from using cloud computing.">Uang dan kesenjangan pengetahuan mencegah beberapa organisasi dari menggunakan komputasi awan. </span><span title="Some don't know what opportunities are available, while others simply haven't made more efficient computing a priority, according to CDW.">Beberapa tidak tahu peluang apa yang tersedia, sementara yang lain hanya belum membuat komputasi lebih efisien prioritas, menurut CDW. </span><span title="More than half of respondents cited both too small of a budget for new systems -- which makes sense considering that the savings don't always outweigh the cost, as Forrester Research analyst James Staten pointed out during Autodesk University in December -- and senior management">Lebih dari separuh responden dikutip baik terlalu kecil dari anggaran untuk sistem baru - yang masuk akal mengingat bahwa penghematan tidak selalu lebih besar daripada biaya, sebagai analis Forrester Research James Staten menunjukkan selama Autodesk University di Desember - dan manajemen senior </span><span title="placing higher priority to other investments, for example.">menempatkan prioritas yang lebih tinggi untuk investasi lain, misalnya.<br />
</span><span title="Other challenges include the difficulty of isolating and measuring energy use.">Tantangan lainnya adalah kesulitan mengisolasi dan mengukur penggunaan energi. </span><span title="In many cases, those paying the bills aren't paying close attention to electricity costs.">Dalam banyak kasus, mereka yang membayar tagihan tidak cermat biaya listrik. </span><span title="And only 8 percent of respondents said it is easy to estimate energy use or savings based on equipment specifications from manufacturers.">Dan hanya 8 persen dari responden mengatakan mudah untuk memperkirakan penggunaan energi atau tabungan berdasarkan spesifikasi peralatan dari produsen.<br />
</span><span title="“We do not see this as a unique challenge for green initiatives,” Lafferty said.">"Kami tidak melihat ini sebagai tantangan yang unik bagi inisiatif hijau," kata Lafferty. </span><span title="“It is a common issue to any investment in IT or elsewhere in an organization.”">"Ini adalah masalah umum untuk setiap investasi di bidang TI atau di tempat lain dalam suatu organisasi."</span></span></div>SAVE ENERGY INFOhttp://www.blogger.com/profile/07038013949337323311noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2743416977921879194.post-20082097177020706982012-04-03T18:10:00.000-07:002012-04-05T20:00:48.879-07:00ISO 50001 Manajemen Standar Energi Dirilis<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhnWa008xQoxTLIpEXU1lLQ3nOK53aCLbjo7cQhcjk38kcS6uwF0f5bHOuxYigo_gVB1MYiyFtvURYWs0V7VPyLRNHypGgyLouw6OppqT81rRhrP5m26s1CdeKconLc5x5Z4vZyXmd8OL4/s1600/iso50001.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="209" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhnWa008xQoxTLIpEXU1lLQ3nOK53aCLbjo7cQhcjk38kcS6uwF0f5bHOuxYigo_gVB1MYiyFtvURYWs0V7VPyLRNHypGgyLouw6OppqT81rRhrP5m26s1CdeKconLc5x5Z4vZyXmd8OL4/s320/iso50001.jpg" width="320" /></a></div><div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span class="" id="result_box" lang="id"><span title="significant new standard to help organizations save energy, “ISO 50001 Energy management systems - Requirements with guidance for use,” was released today by the International Organization for Standardization.">standar baru yang signifikan untuk membantu organisasi menghemat energi, "ISO 50001 sistem manajemen Energi - Persyaratan dan panduan penggunaan," dirilis hari ini oleh Organisasi Internasional untuk Standardisasi.<br />
</span><span title="ISO 50001 can be used by any organization to manage its energy use.">ISO 50001 dapat digunakan oleh setiap organisasi untuk mengelola penggunaan energi. </span><span title="Targeting broad applicability across national economic sectors, its developers estimate that the standard could influence up to 60% of the world's energy use.">Target penerapan yang luas di seluruh sektor ekonomi nasional, pengembang memperkirakan bahwa standar dapat mempengaruhi hingga 60% dari penggunaan energi dunia. </span><span title="The standard was developed by the ISO project committee PC 242 Energy management, with the chairmanship held by the United States and Brazil.">Standar ini dikembangkan oleh manajemen proyek ISO komite Energi PC 242, dengan pimpinan dipegang oleh Amerika Serikat dan Brasil.<br />
</span><span title="Aimee McKane, a researcher in the Environmental Energy Technologies Division of Lawrence Berkeley national Laboratory (Berkeley Lab), has had a central role in developing the standard.">Aimee McKane, seorang peneliti di Divisi Teknologi Energi Lingkungan dari Lawrence Berkeley Laboratorium nasional (Berkeley Lab), telah memiliki peran sentral dalam mengembangkan standar. </span><span title="Her work on the standard began with an analysis of the existing national energy management standards for the United Nations Industrial Development Organization in early 2007, and continues as Vice-Chair to the US Technical Advisory Group to ISO PC 242.">Karyanya pada standar dimulai dengan analisis standar manajemen energi yang ada nasional untuk Organisasi Pembangunan PBB Industri pada awal tahun 2007, dan berlanjut sebagai Wakil Ketua untuk Kelompok Teknis AS Penasehat ISO PC 242.<br />
</span><span title="ISO 50001 provides organizations with an internationally recognized framework for efficiently managing and improving their energy performance.">ISO 50001 menyediakan organisasi dengan kerangka yang diakui secara internasional untuk efisien mengelola dan meningkatkan kinerja energi mereka. </span><span title="“The standard is based on the Plan-Do-Check-Act approach to continual improvement,” says McKane.">"Standar ini didasarkan pada Plan-Do-Check-Act pendekatan untuk perbaikan berkesinambungan," kata McKane. </span><span title="“It supports energy performance improvement over time based on the best data available to the organization.”">"Ini mendukung peningkatan kinerja energi dari waktu ke waktu berdasarkan data terbaik yang tersedia untuk organisasi."<br />
</span><span title="Continual improvement of energy performance requires a comprehensive energy management system involving a variety of stakeholders, McKane notes.">Perbaikan berkesinambungan dari kinerja energi membutuhkan sistem manajemen energi yang komprehensif yang melibatkan berbagai stakeholder, catatan McKane. </span><span title="The standard does not prescribe minimum performance criteria, energy reductions, or targets.">Standar ini tidak menetapkan kriteria kinerja minimal, pengurangan energi, atau target. </span><span title="However, she says, many countries, including the United States, are developing programs to recognize organizations that achieve specified energy performance improvement targets.">Namun, katanya, banyak negara, termasuk Amerika Serikat, sedang mengembangkan program untuk mengakui organisasi yang mencapai target kinerja energi perbaikan ditentukan.<br />
</span><span title="To ensure that US companies and organizations derive the greatest possible benefit from ISO 50001, the US Department of Energy is working with standards authorities, energy management experts, and industry representatives to create a supportive framework for implementation.">Untuk memastikan bahwa perusahaan-perusahaan AS dan organisasi memperoleh manfaat sebesar mungkin dari ISO 50001, Departemen Energi AS bekerja sama dengan otoritas standar, ahli manajemen energi, dan perwakilan industri untuk membuat kerangka kerja yang mendukung untuk implementasi. </span><span title="Activities include:">Kegiatan meliputi:</span></span></div><div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span class="" id="result_box" lang="id"><span title="Activities include:"><br />
</span><span title="Developing a training curriculum for ISO 50001 implementation experts.">1. Mengembangkan kurikulum pelatihan untuk ISO 50001 ahli implementasi.<br />
2. </span><span title="Developing requirements and credentialing auditors to assess energy management systems for conformance to ISO 50001.">Mengembangkan persyaratan dan credentialing auditor untuk menilai sistem manajemen energi untuk kesesuaian dengan ISO 50001.<br />
3. </span><span title="Credentialing professionals to assist organizations in implementing ISO 50001.">Credentialing profesional untuk membantu organisasi dalam implementasi ISO 50001.<br />
4. </span><span title="Supporting accreditation of certification bodies to manage the ISO 50001 auditing process.">Mendukung akreditasi lembaga sertifikasi untuk mengelola ISO 50001 proses audit.</span></span></div>SAVE ENERGY INFOhttp://www.blogger.com/profile/07038013949337323311noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2743416977921879194.post-15317619764857414562012-04-03T18:09:00.000-07:002012-04-05T20:00:48.879-07:00ISO 50001 ISO meluncurkan manajemen energi standar<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg9UX3_wrEPw60AFOLi6B-E84Ep34j8D7_xNYDqDvY_3oD4v-VKTOcQk0pA9KJvXqyN7AT9957lA6fXPX8shfBCtnVE9Bf_TDY_p64_tqIPWw7NnbBIzjtnymDBD1mKpZgGE2wsvTgIEmg/s1600/GetAttachment17.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg9UX3_wrEPw60AFOLi6B-E84Ep34j8D7_xNYDqDvY_3oD4v-VKTOcQk0pA9KJvXqyN7AT9957lA6fXPX8shfBCtnVE9Bf_TDY_p64_tqIPWw7NnbBIzjtnymDBD1mKpZgGE2wsvTgIEmg/s1600/GetAttachment17.jpg" /></a></div><div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span class="" id="result_box" lang="id"><span title="2011-06-08"></span><span title="Download [PDF, 1.3MB]"><a href="http://www.iso.org/iso/iso_50001_energy.pdf">Download pdf ISO 50001</a></span><span title="With energy one of the most critical challenges facing the international community, the publication on 15 June of the ISO International Standard ISO 50001 on energy management systems is an eagerly awaited event because it is estimated the standard could have a positive impact on some 60 % of">Dengan energi salah satu tantangan paling kritis yang dihadapi masyarakat internasional, publikasi pada tanggal 15 Juni ISO International Standard ISO 50001 pada sistem manajemen energi adalah peristiwa ditunggu-tunggu karena diperkirakan standar bisa memiliki dampak positif pada sekitar 60% dari </span><span title="the world's energy use.">energi dunia digunakan.<br />
</span><span title="ISO 50001 will provide public and private sector organizations with management strategies to increase energy efficiency, reduce costs and improve energy performance.">ISO 50001 akan memberikan organisasi sektor publik dan swasta dengan strategi manajemen untuk meningkatkan efisiensi energi, mengurangi biaya dan meningkatkan kinerja energi.<br />
</span><span title="The standard will be available on the ISO Website www.iso.org on 15 June.">Standar ini akan tersedia pada www.iso.org Situs web ISO pada 15 Juni. </span><span title="In addition, ISO is launching the standard on 17 June at the Geneva International Conference Centre (CICG).">Selain itu, ISO meluncurkan standar pada 17 Juni di Geneva International Conference Centre (CICG). </span><span title="Presentations on the following themes are planned:">Presentasi pada tema-tema telah direncanakan:<br />
<br />
</span><span title="ISO 50001 within the context of ISO standards in general and how they can contribute to solving global problems">ISO 50001 dalam konteks standar ISO secara umum dan bagaimana mereka dapat memberikan kontribusi untuk memecahkan masalah global<br />
</span><span title="A description of ISO 50001 and its benefits">Penjelasan tentang ISO 50001 dan manfaatnya<br />
</span><span title="How the standard was developed, who was involved and how they overcame challenges">Bagaimana standar dikembangkan, yang terlibat dan bagaimana mereka mengatasi tantangan<br />
</span><span title="What ISO 50001 can do for developing countries.">Apa ISO 50001 dapat lakukan untuk negara berkembang.<br />
</span><span title="ISO Secretary-General Rob Steele comments: “Energy is critical to organizational operations and can be a major cost to organizations, whatever their activities.">Sekretaris Jenderal ISO Rob Steele komentar: "Energi sangat penting untuk operasi organisasi dan dapat menjadi biaya utama untuk organisasi, apa pun kegiatan mereka. </span><span title="An idea can be gained by considering the use of energy through the supply chain of a business, from raw materials through to recycling.">Sebuah gagasan dapat diperoleh dengan mempertimbangkan penggunaan energi melalui rantai pasokan bisnis, dari bahan baku hingga daur ulang.<br />
</span><span title="“Individual organizations cannot control energy prices, government policies or the global economy, but they can improve the way they manage energy in the here and now.">"Organisasi individu tidak dapat mengendalikan harga energi, kebijakan pemerintah atau ekonomi global, tetapi mereka dapat memperbaiki cara mereka mengelola energi di sini dan sekarang. </span><span title="Improved energy performance can provide rapid benefits for an organization by maximizing the use of its energy sources and energy-related assets, thus reducing both energy cost and consumption.">Peningkatan kinerja energi dapat memberikan manfaat yang cepat untuk sebuah organisasi dengan memaksimalkan penggunaan sumber energi dan energi yang berhubungan dengan aset, sehingga mengurangi baik biaya energi dan konsumsi. </span><span title="The organization will also make positive contributions toward reducing depletion of energy resources and mitigating worldwide effects of energy use, such as global warming.”">Organisasi ini juga akan memberikan kontribusi positif ke arah mengurangi penipisan sumber daya energi dan efek di seluruh dunia mengurangi penggunaan energi, seperti pemanasan global. "<br />
</span><span title="ISO 50001 is intended to provide organizations with a recognized framework for integrating energy performance into their management practices.">ISO 50001 ini dimaksudkan untuk memberikan organisasi dengan kerangka diakui untuk mengintegrasikan kinerja energi ke dalam praktek manajemen mereka. </span><span title="Multinational organizations will have access to a single, harmonized standard for implementation across the organization with a logical and consistent methodology for identifying and implementing improvements.">Organisasi multinasional akan memiliki akses ke standar, tunggal harmonis untuk implementasi di seluruh organisasi dengan metodologi logis dan konsisten untuk mengidentifikasi dan melaksanakan perbaikan. </span><span title="The standard is intended to accomplish the following:">Standar ini dimaksudkan untuk mencapai hal berikut:<br />
<br />
1. </span><span title="Assist organizations in making better use of their existing energy-consuming assets">Membantu organisasi dalam membuat lebih baik menggunakan yang sudah ada konsumen energi aset<br />
</span><span title="Create transparency and facilitate communication on the management of energy resources">2. Menciptakan transparansi dan memfasilitasi komunikasi pada manajemen sumber daya energi<br />
3. </span><span title="Promote energy management best practices and reinforce good energy management behaviours">Menyebarluaskan praktek manajemen energi terbaik dan memperkuat perilaku manajemen energi yang baik<br />
</span><span title="Assist facilities in evaluating and prioritizing the implementation of new energy-efficient technologies">4. Membantu fasilitas dalam mengevaluasi dan memprioritaskan pelaksanaan baru teknologi hemat energi<br />
5. </span><span title="Provide a framework for promoting energy efficiency throughout the supply chain">Menyediakan kerangka kerja untuk mempromosikan efisiensi energi di seluruh rantai pasokan<br />
</span><span title="Facilitate energy management improvements for greenhouse gas emission reduction projects">6. Memfasilitasi perbaikan manajemen energi untuk proyek-proyek pengurangan gas emisi rumah kaca<br />
</span><span title="Allow integration with other organizational management systems such as environmental, and health and safety.">7. Memungkinkan integrasi dengan sistem manajemen organisasi seperti lingkungan kesehatan, dan dan keselamatan.</span></span></div>SAVE ENERGY INFOhttp://www.blogger.com/profile/07038013949337323311noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2743416977921879194.post-56097835222637212772012-04-03T18:07:00.000-07:002012-04-05T20:00:48.879-07:00Masa Depan ISO 50001 Manajemen Energi Berkembang Menjadi "Draft International Standard"<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhsxJp5jwySA_iwJLP3TvqqDGN6an4LastBCJWLvvTb-vSSu9PndDMbVcbRpztZJmOD4q4pCIYFrWJnoIL0srg15L6yK0MkiuMTZroG1DyTwy0fYuYaZ97C_zMjI39QQFhi7xQ0eCw7YTs/s1600/ISO-50001.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhsxJp5jwySA_iwJLP3TvqqDGN6an4LastBCJWLvvTb-vSSu9PndDMbVcbRpztZJmOD4q4pCIYFrWJnoIL0srg15L6yK0MkiuMTZroG1DyTwy0fYuYaZ97C_zMjI39QQFhi7xQ0eCw7YTs/s1600/ISO-50001.jpg" /></a></div><div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span class="" id="result_box" lang="id"><span title="2010-07-08"></span><span title="EnergyThe future ISO 50001 standard for energy management was recently approved as a Draft International Standard (DIS)."><span style="color: blue;">Energy masa depan ISO 50001</span> standar untuk manajemen energi baru-baru ini disetujui sebagai Draft International Standar (DIS).<br />
</span><span title="ISO 50001 will establish a framework for industrial plants, commercial facilities or entire organizations to manage energy.">ISO 50001 akan membentuk kerangka untuk tanaman industri, fasilitas komersial atau organisasi untuk mengelola seluruh energi. </span><span title="Targeting broad applicability across national economic sectors, it is estimated that the standard could influence up to 60% of the world's energy use.">Target penerapan yang luas di seluruh sektor ekonomi nasional, diperkirakan bahwa standar dapat mempengaruhi hingga 60% dari penggunaan energi dunia.<br />
</span><span title="The document is based on the common elements found in all of ISO's management system standards, assuring a high level of compatibility with ISO 9001 (quality management) and ISO 14001 (environmental management).">Dokumen ini didasarkan pada unsur-unsur umum ditemukan dalam semua standar sistem ISO manajemen, memastikan tingkat tinggi kompatibilitas dengan ISO 9001 (manajemen mutu) dan ISO 14001 (manajemen lingkungan). </span><span title="ISO 50001 will provide the following benefits:"><span style="color: blue;">ISO 50001</span> akan memberikan manfaat sebagai berikut:</span></span></div><div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span class="" id="result_box" lang="id"><span title="ISO 50001 will provide the following benefits:"><br />
</span><span title="A framework for integrating energy efficiency into management practices">1.Kerangka kerja untuk mengintegrasikan efisiensi energi ke dalam praktek manajemen<br />
2.</span><span title="Making better use of existing energy-consuming assets">Membuat lebih baik menggunakan yang sudah ada konsumen energi aset<br />
3.</span><span title="Benchmarking, measuring, documenting, and reporting energy intensity improvements and their projected impact on reductions in greenhouse gas (GHG) emissions">Pembandingan, pengukuran, mendokumentasikan, dan melaporkan perbaikan intensitas energi dan dampak proyeksi mereka pada pengurangan gas rumah kaca (GRK)<br />
4. </span><span title="Transparency and communication on the management of energy resources">Transparansi dan komunikasi tentang pengelolaan sumber daya energi<br />
5. </span><span title="Energy management best practices and good energy management behaviours">Energi manajemen praktik terbaik dan perilaku manajemen energi yang baik<br />
6. </span><span title="Evaluating and prioritizing the implementation of new energy-efficient technologies">Mengevaluasi dan memprioritaskan pelaksanaan baru teknologi hemat energi<br />
7. </span><span title="A framework for promoting energy efficiency throughout the supply chain">Kerangka kerja untuk meningkatkan efisiensi energi di seluruh rantai pasokan<br />
</span><span title="Energy management improvements in the context of GHG emission reduction projects.">8.Manajemen energi perbaikan dalam konteks proyek pengurangan emisi GRK.<br />
</span><span title="ISO 50001 is being developed by ISO project committee ISO/PC 242, Energy management.">ISO 50001 sedang dikembangkan oleh ISO komite proyek ISO / PC 242, Energi manajemen. </span><span title="The secretariat of ISO/PC 242 is provided by the partnership of the ISO members for the USA (ANSI) and Brazil (ABNT).">Sekretariat ISO / PC 242 ini disediakan oleh kemitraan dari anggota ISO untuk Amerika Serikat (ANSI) dan Brasil (ABNT). </span><span title="Forty-two ISO member countries are participating in its development, with another 10 as observers.">Empat puluh dua negara anggota ISO yang berpartisipasi dalam pembangunannya, dengan 10 lainnya sebagai pengamat.<br />
</span><span title="Now that ISO 50001 has advanced to the DIS stage, national member bodies of ISO have been invited to vote and comment on the text of the standard during the five-month balloting period.">Sekarang bahwa ISO 50001 telah maju ke tahap DIS, badan anggota ISO nasional telah diundang untuk memilih dan mengomentari teks standar selama periode pemungutan suara lima bulan.<br />
</span><span title="If the outcome of the DIS voting is positive, the modified document will then be circulated to the ISO members as a Final Draft International Standard (FDIS).">Jika hasil pemungutan suara DIS adalah positif, dokumen dimodifikasi kemudian akan diedarkan kepada anggota ISO sebagai Final Draft International Standar (FDIS). </span><span title="If that vote is positive, ISO 50001 is expected to be published as an International Standard by early 2011.">Jika suara yang positif, ISO 50001 diharapkan akan diterbitkan sebagai Standar Internasional awal 2011.</span></span></div>SAVE ENERGY INFOhttp://www.blogger.com/profile/07038013949337323311noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2743416977921879194.post-19758582779981050402012-04-03T18:06:00.001-07:002012-04-05T20:00:48.880-07:00ISO Meluncurkan Pengembangan Standar Masa Depan pada Manajemen Energi<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhQAItiUMRnZOHsyCeI56LbS1Di7yFGhdY8HGJYglAQN7faWAVi_lWlA4VNXaFITvfIhYYlvUI6yet1JCLwmyjAHb4nkvYiPBynrL2VsZxx0o9DijP1Qbm9pHfq-skIzEDNWWD7hSWtAeg/s1600/energybaseline3.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="245" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhQAItiUMRnZOHsyCeI56LbS1Di7yFGhdY8HGJYglAQN7faWAVi_lWlA4VNXaFITvfIhYYlvUI6yet1JCLwmyjAHb4nkvYiPBynrL2VsZxx0o9DijP1Qbm9pHfq-skIzEDNWWD7hSWtAeg/s320/energybaseline3.jpg" width="320" /></a></div><div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span class="" id="result_box" lang="id"><span title="ISO launches development of future standard on energy management"></span><span title="2008-09-15"><br />
</span><span title="The first meeting of ISO's new project committee PC 242 which is to develop an International Standard on energy management was held on 8-10 September in Washington, DC, USA.">Pertemuan pertama proyek baru PC ISO 242 komite yang mengembangkan Standar Internasional tentang manajemen energi diselenggarakan pada tanggal 8-10 September di Washington, DC, Amerika Serikat.<br />
</span><span title="The future ISO 50001 will establish a framework for industrial plants, commercial facilities or entire organizations to manage energy.">ISO 50001 masa depan akan membentuk kerangka untuk tanaman industri, fasilitas komersial atau organisasi untuk mengelola seluruh energi. </span><span title="Targetting broad applicability across national economic sectors, the standard could influence up to 60 % of the world's energy use.">Penerapan yang luas Target di seluruh sektor ekonomi nasional, standar dapat mempengaruhi hingga 60% dari penggunaan energi dunia.<br />
</span><span title="The meeting was attended by delegates from the ISO national member bodies of 25 countries from all regions of the world, as well as representation from the United Nations Industrial Development Organization (UNIDO), which has liaison status with PC 242.">Pertemuan ini dihadiri oleh delegasi dari badan anggota ISO nasional dari 25 negara dari seluruh wilayah dunia, serta perwakilan dari United Nations Industrial Development Organization (UNIDO), yang memiliki status penghubung dengan PC 242. </span><span title="All the participating countries have existing activities on energy management and have a strong interest in also developing a harmonized solution at the international level.">Semua negara-negara peserta memiliki kegiatan yang ada pada manajemen energi dan memiliki minat yang kuat dalam juga mengembangkan solusi harmonis di tingkat internasional.<br />
</span><span title="As part of the proceedings, delegates described their various initiatives in detail.">Sebagai bagian dari proses, dijelaskan delegasi berbagai inisiatif mereka secara rinci. </span><span title="For example, a presentation was given by UNIDO on the preparatory work the organization has carried out to support the ISO process by researching energy management needs in developing countries.">Misalnya, presentasi diberikan oleh UNIDO pada pekerjaan persiapan organisasi telah dilakukan untuk mendukung proses ISO dengan meneliti kebutuhan manajemen energi di negara berkembang.<br />
</span><span title="This gave PC 242 an insight into the different policies and situations around the world which need to be taken into account in the development of a globally relevant International Standard for energy management.">Hal ini memberikan PC 242 wawasan tentang kebijakan dan situasi yang berbeda di seluruh dunia yang perlu dipertimbangkan dalam pengembangan Standar Internasional yang relevan secara global untuk manajemen energi.<br />
</span><span title="Excellent progress was made in the technical discussions and a first working draft has already been created.">Kemajuan yang sangat baik dibuat dalam diskusi teknis dan draft kerja pertama telah dibuat. </span><span title="A major point of discussion is the need to ensure compatibility with the existing suite of ISO management system standards.">Sebuah titik utama diskusi adalah kebutuhan untuk memastikan kompatibilitas dengan suite ada standar sistem manajemen ISO. </span><span title="The committee therefore took the key decision to base the draft on the common elements found in all of ISO's management system standards.">Komite karena itu mengambil keputusan utama untuk dasar rancangan pada elemen umum yang ditemukan dalam semua standar sistem manajemen ISO.<br />
</span><span title="This will ensure maximum compatibility with key standards such as ISO 9001 for quality management and ISO 14001 for environmental management.">Ini akan memastikan kompatibilitas maksimum dengan standar kunci seperti ISO 9001 untuk manajemen mutu dan ISO 14001 untuk manajemen lingkungan.<br />
</span><span title="The project committee is fully committed to an ambitious schedule and aims to have ISO 50001 ready for publication by the end of 2010.">Panitia proyek berkomitmen penuh untuk jadwal ambisius dan bertujuan untuk memiliki ISO 50001 siap untuk dipublikasikan pada akhir 2010.<br />
</span><span title="ISO Secretary-General Alan Bryden commented: "This first meeting of PC 242 marks the launch of a new global approach to systematically address energy performance in organizations – pragmatically addressing energy efficiency and related climate change impacts. It is fully in line with and supportive of">Sekretaris Jenderal ISO Alan Bryden berkomentar: "Ini pertemuan pertama PC 242 menandai peluncuran pendekatan global baru untuk secara sistematis mengatasi kinerja energi dalam organisasi - pragmatis menangani efisiensi energi dan dampak iklim terkait perubahan Hal ini sepenuhnya sejalan dengan dan mendukung. </span><span title="the global mobilization on these major challenges, and with the IEA-ISO position paper on the contribution of International Standards."">mobilisasi global pada tantangan besar, dan dengan kertas posisi IEA-ISO pada kontribusi Standar Internasional. "</span></span></div>SAVE ENERGY INFOhttp://www.blogger.com/profile/07038013949337323311noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2743416977921879194.post-50690274649832838372012-04-03T18:06:00.000-07:002012-04-05T20:00:48.880-07:00ISO Sistem Manajemen Standar untuk Energi<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhGLn6wxshy2G7CI2hHGq058rCbadjAtN6vGrqLf6JQYixGOPiODOQTUJAw6IcewA2_MPyFzzUompWEW70wBgEBVZ1XJAk0NtzsOtL8IwZXATvvmsUE8_vOKi93HrsMN4pqrVrCh4BX7JQ/s1600/DSC_1139.JPG" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhGLn6wxshy2G7CI2hHGq058rCbadjAtN6vGrqLf6JQYixGOPiODOQTUJAw6IcewA2_MPyFzzUompWEW70wBgEBVZ1XJAk0NtzsOtL8IwZXATvvmsUE8_vOKi93HrsMN4pqrVrCh4BX7JQ/s320/DSC_1139.JPG" width="314" /></a></div><div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span class="" id="result_box" lang="id"><span title="ISO management system standard for energy"><br />
</span><span title="ISO has identified energy management as a priority area meriting the development and promotion of International Standards.">ISO telah mengidentifikasi manajemen energi sebagai prioritas pantas pengembangan dan promosi Standar Internasional. </span><span title="Effective energy management is a priority focus because of the significant potential to save energy and reduce greenhouse gas (GHG) emissions worldwide.">Manajemen energi yang efektif adalah fokus prioritas karena potensi signifikan untuk menghemat energi dan mengurangi gas rumah kaca (GRK) di seluruh dunia.<br />
</span><span title="Existing ISO standards for quality management practices (ISO 9000 series) and environmental management systems (ISO 14000 series) have successfully stimulated substantial, continuous efficiency improvements within organizations around the globe.">Ada standar ISO untuk praktek manajemen mutu (ISO 9000 series) dan sistem manajemen lingkungan (ISO 14000 series) telah berhasil merangsang besar, peningkatan efisiensi terus menerus dalam organisasi di seluruh dunia. </span><span title="An energy management standard is expected to similarly achieve major, long-term increases in energy efficiency.">Sebuah standar manajemen energi diharapkan sama mencapai besar, jangka panjang peningkatan efisiensi energi.<br />
<br />
</span><span title="A pressing need for international energy management standards">Sebuah kebutuhan mendesak untuk standar manajemen energi internasional<br />
</span><span title="“The urgency to reduce GHG emissions, the reality of higher prices from reduced availability of fossil fuels, and the need to promote efficiency and the use of renewable energy sources provide a strong rationale for developing this new standard, building on the most advanced good practices">"Urgensi untuk mengurangi emisi gas rumah kaca, realitas harga yang lebih tinggi dari berkurangnya ketersediaan bahan bakar fosil, dan kebutuhan untuk meningkatkan efisiensi dan penggunaan sumber energi terbarukan memberikan alasan yang kuat untuk mengembangkan standar baru ini, membangun praktek-praktek yang baik yang paling maju </span><span title="and existing national or regional standards.”">dan ada standar nasional atau regional. "<br />
</span><span title="Alan Bryden">Alan Bryden</span><span title="ISO Secretary-General">Sekretaris Jenderal ISO<br />
</span><span title="Discussions between US experts and the American National Standards Institute (ANSI) led to a formal proposal for ISO to establish a committee on this subject.">Diskusi antara para ahli AS dan American National Standards Institute (ANSI) menyebabkan sebuah proposal formal untuk ISO untuk membentuk sebuah komite tentang hal ini. </span><span title="In February 2008, the Technical Management Board of ISO approved the establishment of a new project committee (ISO/PC 242 – Energy Management) to develop the new ISO Management System Standard for Energy.">Pada bulan Februari 2008, Badan Pengelola Teknis ISO menyetujui pembentukan sebuah komite proyek baru (ISO / PC 242 - Energi Manajemen) untuk mengembangkan baru ISO Manajemen Standar Sistem Energi. </span><span title="Early on, the United Nations Industrial Development Organization (UNIDO) recognized industry's need to mount an effective response to climate change and to the proliferation of national energy management standards.">Awalnya, PBB Pengembangan Industri (UNIDO) menyadari kebutuhan industri untuk me-mount suatu respon yang efektif terhadap perubahan iklim dan perkembangan standar manajemen energi nasional. </span><span title="In March 2007, UNIDO hosted a meeting of experts, including representatives from the ISO Central Secretariat and nations that have adopted energy management standards.">Pada Maret 2007, UNIDO tuan rumah pertemuan para ahli, termasuk perwakilan dari ISO Central Secretariat dan negara-negara yang telah mengadopsi standar manajemen energi. </span><span title="That meeting led to submission of a UNIDO communication to the ISO Central Secretariat requesting that ISO consider undertaking work on an international energy management standard.">Pertemuan menyebabkan penyampaian komunikasi UNIDO ke ISO Central Secretariat meminta ISO mempertimbangkan melakukan pekerjaan pada standar manajemen energi internasional.<br />
</span><span title="The work will be carried out in a new ISO committee PC 242 Energy Management.">Pekerjaan akan dilakukan dalam suatu komite baru Manajemen ISO PC 242 Energi. </span><span title="The American National Standards Institute (ANSI) will serve as the committee Secretariat in partnership with Associação Brasileira de Normas Técnicas (ABNT).">American National Standards Institute (ANSI) akan berfungsi sebagai Sekretariat panitia dalam kemitraan dengan Associação Brasileira de Normas Tecnicas (ABNT). </span><span title="ISO 50001 will establish an international framework for industrial plants or entire companies to manage all aspects of energy, including procurement and use.">ISO 50001 akan membentuk kerangka kerja internasional untuk tanaman industri atau perusahaan seluruh untuk mengelola semua aspek energi, termasuk pengadaan dan penggunaan. </span><span title="The standard will provide organizations and companies with technical and management strategies to increase energy efficiency, reduce costs, and improve environmental performance.">Standar ini akan memberikan organisasi dan perusahaan dengan strategi teknis dan manajemen untuk meningkatkan efisiensi energi, mengurangi biaya, dan meningkatkan kinerja lingkungan. </span><span title="Based on broad applicability across national economic sectors, the standard could influence up to 60 percent of the world's energy demand.">Berdasarkan penerapan yang luas di seluruh sektor ekonomi nasional, standar dapat mempengaruhi hingga 60 persen dari kebutuhan energi dunia. </span><span title="Corporations, supply chain partnerships, utilities, energy service companies, and others are expected to use ISO 50001 as a tool to reduce energy intensity use and carbon emissions in their own facilities (as well as those belonging to their customers or suppliers) and to benchmark">Perusahaan, kemitraan rantai pasokan, utilitas, perusahaan energi layanan, dan lain-lain diharapkan untuk menggunakan ISO 50001 sebagai alat untuk mengurangi penggunaan energi dan intensitas emisi karbon di fasilitas mereka sendiri (dan juga mereka yang termasuk pelanggan atau pemasok) dan untuk benchmark </span><span title="their achievements.">prestasi mereka.<br />
</span><span title="As part of the standard development process, ISO/PC 242 will define relevant terminology and develop management system requirements along with providing guidance for use, implementation, measurement, and metrics associated with the standard.">Sebagai bagian dari proses pengembangan standar, ISO / PC 242 akan mendefinisikan terminologi relevan dan mengembangkan persyaratan sistem manajemen serta pemberian bimbingan untuk digunakan, implementasi, pengukuran, dan metrik terkait dengan standar. </span><span title="To provide compatibility and integration opportunities with other management systems, it is anticipated that the standard will foster the same management system principles of continual improvement and use the Plan-Do-Check-Act approach as employed in ISO 9001 and ISO 14001.">Untuk memberikan kesempatan kompatibilitas dan integrasi dengan sistem manajemen lainnya, diantisipasi bahwa standar akan mendorong prinsip-prinsip sistem manajemen yang sama perbaikan berkesinambungan dan menggunakan Plan-Do-Check-Act sebagai pendekatan yang digunakan dalam ISO 9001 dan ISO 14001.<br />
</span><span title="The future standard will provide organizations and companies with a recognized framework for integrating energy efficiency into their management practices.">Standar masa depan akan memberikan organisasi dan perusahaan dengan kerangka diakui untuk mengintegrasikan efisiensi energi ke dalam praktek manajemen mereka. </span><span title="Multi-national organizations will have access to a single, harmonized standard for implementation across the organization with a logical and consistent methodology for identifying and implementing energy efficiency improvements.">Multi-nasional organisasi akan memiliki akses ke standar, tunggal harmonis untuk implementasi di seluruh organisasi dengan metodologi logis dan konsisten untuk mengidentifikasi dan melaksanakan perbaikan efisiensi energi. </span><span title="The standard will also:">Standar ini juga akan:<br />
<br />
</span><span title="Assist organizations in making better use of their existing energy-consuming assets">Membantu organisasi dalam membuat lebih baik menggunakan yang sudah ada konsumen energi aset<br />
</span><span title="Offer guidance on benchmarking, measuring, documenting, and reporting energy intensity improvements and their projected impact on reductions in GHG emissions">Memberikan panduan tentang pembandingan, pengukuran, mendokumentasikan, dan melaporkan perbaikan intensitas energi dan dampaknya diproyeksikan pada pengurangan emisi gas rumah kaca<br />
1. </span><span title="Create transparency and facilitate communication on the management of energy resources">Menciptakan transparansi dan memfasilitasi komunikasi pada manajemen sumber daya energi<br />
2. </span><span title="Promote energy management best practices and reinforce good energy management behaviors">Menyebarluaskan praktek manajemen energi terbaik dan memperkuat perilaku manajemen energi yang baik<br />
3. </span><span title="Assist facilities in evaluating and prioritizing the implementation of new energy-efficient technologies">Membantu fasilitas dalam mengevaluasi dan memprioritaskan pelaksanaan baru teknologi hemat energi<br />
4.</span><span title="Provide a framework for promoting energy efficiency throughout the supply chain">Menyediakan kerangka kerja untuk mempromosikan efisiensi energi di seluruh rantai pasokan<br />
5.</span><span title="Facilitate energy management improvements in the context of GHG emission reduction projects.">Memfasilitasi perbaikan manajemen energi dalam konteks proyek pengurangan emisi GRK.</span></span></div>SAVE ENERGY INFOhttp://www.blogger.com/profile/07038013949337323311noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2743416977921879194.post-39763550410852459022012-04-03T18:02:00.001-07:002012-04-05T20:00:48.880-07:00ISO 50001 Sistem Manajemen Energi<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span class="arial14"><b></b></span></span> </div><table border="0" cellpadding="0" cellspacing="0" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><tbody>
<tr height="9"> <td align="right" background="../aboutus_files/linie-orange.gif" height="9"><span style="font-size: small;"><img height="9" src="http://dqsindonesia.com/aboutus_files/space.gif" width="1" /></span></td> </tr>
<tr height="9"> <td class="arial12"><div align="justify"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgie5u9KG-TFBhpRoGvvyz64L4qjTS9cmT56-y4vtoTEtxxrRF0A0zm3hMMn-2GAX2bl0vcu0zLlFcTmVkZDD6i88RR0Siemiy6PshOFwIY3MdW3CjoZG6eHAiiRJETwkRCLR9yHdJJO2s/s1600/ISO+50001.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="289" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgie5u9KG-TFBhpRoGvvyz64L4qjTS9cmT56-y4vtoTEtxxrRF0A0zm3hMMn-2GAX2bl0vcu0zLlFcTmVkZDD6i88RR0Siemiy6PshOFwIY3MdW3CjoZG6eHAiiRJETwkRCLR9yHdJJO2s/s320/ISO+50001.JPG" width="320" /></a></div><span style="font-size: small;"><span class="arial14"><b><br />
Aliran energi yang transparan, meningkatkan efisiensi energi, biaya energi yang lebih sedikit</b></span>.Meningkatnya biaya untuk energi, persyaratan untuk menangani sumber daya secara bertanggung jawab, dan peningkatan perdagangan global semua memerlukan pendekatan baru dan kongkret untuk penggunaan energi. Mengingat persyaratan hukum yang ketat untuk perlindungan iklim dan insentif yang ditawarkan oleh berbagai program bantuan, konsep manajemen energi yang berkelanjutan terus mendapatkan makna yang penting. Diterbitkan pada bulan Juni 2011, standar internasional ISO 50001 - Sistem manajemen energi membantu organisasi mengintegrasikan tanggung jawab mereka ke suatu sistem manajemen yang holistik, dan mengambil kesempatan yang ditawarkan. <br />
<br />
Tujuan keseluruhan dari ISO 50001 adalah untuk mendukung organisasi dalam upaya mereka menyusun dan mengimplementasikan suatu sistem manajemen energi yang komprehensif, serta untuk terus meningkatkan kinerja energi mereka. Berdasarkan pemenuhan persyaratan hukum, identifikasi dan analisa dari semua yang berhubungan dengan pertimbangan energi, membuat transparan aliran energi, menghemat biaya, dan mengurangi emisi gas rumah kaca. ISO 50001 membantu organisasi dalam meraih tujuan yang berhubungan dengan energi secara sistematis, komprehensif, berorientasi pada tujuan dan sasaran yang berkelanjutan.<br />
<b>Struktur dari ISO 50001</b> <br />
</span><br />
<li><span style="font-size: small;">Menentukan kebijakan energi</span></li><br />
<span style="font-size: small;"><br />
<br />
<li>Melakukan proses perencanaan energi</li><br />
<br />
<br />
<li>Menentukan tujuan energi, target dan rencana kerja serta tanggung jawab dan sumber daya</li><br />
<br />
<br />
<li>Pengawasan yang sistematis</li><br />
<br />
<br />
<li>Melaksanakan potensi penghematan</li><br />
<br />
<br />
<li>Meningkatkan kinerja energi</li><br />
<br />
<br />
</span><br />
<div align="justify" face="arial"><span style="font-size: small;">Guna memfasilitasi implementasi ISO 50001, struktur standard ini berdasarkan pada elemen standar sistem manajemen ISO pada umumnya, misalnya sistem manajemen lingkungan ISO 14001, dimana ISO 14001 ditujukan dengan area yang relevan dengan lingkungan, seperti manajemen sumber daya, sistem operasi, dan semua proses yang ditujukan untuk realisasi produk, termasuk emisi mereka dan limbah beserta buangan lainnya. ISO 50001 berfokus pada kinerja energi pada suatu organisasi. Standar ini menempatkan penekanan khusus pada identifikasi pertimbangan energi spesifik perusahaan, definisi yang berhubungan dengan tujuan energi dan rencana tindakan, catatan terperinci dari aliran energi dalam suatu organisasi, dan mekanisme yang tepat untuk pemantauan. ISO 50001 menyediakan dasar untuk perbaikan berkesinambungan sistem manajemen energi. Pengumpulan sistematis dan pelaksanaan persyaratan hukum memberikan organisasi meningkatkan kepastian hukum di area ini.</span></div><div align="justify" face="arial"><span style="font-size: small;">ISO 50001 juga menerapkan siklus PDCA oleh Deming dengan versi yang disesuaikan dengan persyaratan dari kinerja energi suatu organisasi.</span></div><span style="font-size: small;"><b>Plan</b></span> <br />
<br />
<li><span style="font-size: small;">Manajemen Puncak</span></li><br />
<br />
<br />
<br />
<li><span style="font-size: small;">Wakil Manajemen</span></li><br />
<br />
<br />
<br />
<li><span style="font-size: small;">Kebijakan energi</span></li><br />
<br />
<br />
<br />
<li><span style="font-size: small;">Persyaratan hukum dan persyaratan lainnya</span></li><br />
<br />
<br />
<br />
<li><span style="font-size: small;">Kajian energi</span></li><br />
<br />
<br />
<br />
<li><span style="font-size: small;">Acuan energi (energy baseline)</span></li><br />
<br />
<br />
<br />
<li><span style="font-size: small;">Indikator kinerja energi</span></li><br />
<br />
<br />
<br />
<li><span style="font-size: small;">Tujuan/sasaran dan rencana tindakan</span></li><br />
<br />
<br />
<span style="font-size: small;"><br />
</span> <span style="font-size: small;"><b>Do</b></span> <br />
<br />
<li><span style="font-size: small;">Kompetensi, pelatihan dan kesadaran</span></li><br />
<br />
<br />
<br />
<li><span style="font-size: small;">Komunikasi</span></li><br />
<br />
<br />
<br />
<li><span style="font-size: small;">Persyaratan dokumen</span></li><br />
<br />
<br />
<br />
<li><span style="font-size: small;">Kontrol dokumen</span></li><br />
<br />
<br />
<br />
<li><span style="font-size: small;">Kontrol operasional</span></li><br />
<br />
<br />
<br />
<li><span style="font-size: small;">Desain</span></li><br />
<br />
<br />
<br />
<li><span style="font-size: small;">Pengadaan energi, layanan produk, peralatan dan energi</span></li><br />
<br />
<br />
<span style="font-size: small;"><br />
</span> <span style="font-size: small;"><b>Check</b></span> <br />
<br />
<li><span style="font-size: small;">Monitoring, pengukuran dan analisa</span></li><br />
<br />
<br />
<br />
<li><span style="font-size: small;">Evaluasi kepatuhan terhadap persyaratan hukum dan persyaratan lainnya</span></li><br />
<br />
<br />
<br />
<li><span style="font-size: small;">Ketidaksesuaian, perbaikan, tindakan perbaikan dan tindakan pencegahan</span></li><br />
<br />
<br />
<br />
<li><span style="font-size: small;">Kontrol catatan</span></li><br />
<br />
<br />
<br />
<li><span style="font-size: small;">Audit internal Sistem Manajemen Energi</span></li><br />
<br />
<br />
<span style="font-size: small;"><br />
</span> <span style="font-size: small;"><b>Act</b></span> <br />
<br />
<li><span style="font-size: small;">Masukan terhadap tinjauan energi</span></li><br />
<br />
<br />
<br />
<li><span style="font-size: small;">Hasil dari tinjauan energi</span></li><br />
<br />
<br />
<span style="font-size: small;"><br />
</span> <span style="font-size: small;"><b>Keuntungan</b></span> <br />
<div align="justify"><span style="font-size: small;">Penerapan sistem manajemen energi kerap kali memungkinkan perubahan organisasi yang sederhana untuk menghasilkan penghematan yang signifikan tanpa memerlukan investasi yang besar. <br />
<br />
</span><br />
<li><span style="font-size: small;">Aliran energi menjadi transparan</span></li><br />
<span style="font-size: small;"><br />
<br />
<li>Perbaikan berkesinambungan dari kinerja energi melalui pengawasan terus menerus dari aliran energi</li><br />
<br />
<br />
<li>Evaluasi desain dan kegiatan pengadaan yang berhubungan dengan kinerja energi</li><br />
<br />
<br />
<li>Identifikasi potensi penghematan energi melalui analisa data</li><br />
<br />
<br />
<li>Pengurangan biaya energi dan emisi gas rumah kaca</li><br />
<br />
<br />
<li>Proses yang kuat dan efektif memberikan keuntungan yang kompetitif</li><br />
<br />
<br />
<li>Kesadaran karyawan</li><br />
<br />
<br />
<li>Ketaatan pada persyaratan hukum</li><br />
<br />
<br />
<li>Meningkatkan citra</li><br />
<br />
<br />
<li>Stimulus untuk modernisasi</li><br />
<br />
<br />
<br />
<b>Kesesuaian dan nilai generasi</b> <br />
<div align="justify">Dengan audit independen dan ahli dari sistem manajemen organisasi, manajemen puncak dapat yakin bahwa sistemnya sesuai dengan persyaratan standar. Tambahan lagi, auditor kami berfokus pada identifikasi potensi perbaikan dan memberikan bimbingan pada proses pengambilan keputusan. </div><div align="justify"></div><div align="justify">dqsindonesia.com</div></span></div></div><div></div></td></tr>
</tbody></table>SAVE ENERGY INFOhttp://www.blogger.com/profile/07038013949337323311noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2743416977921879194.post-33870558581459459832012-03-31T08:49:00.000-07:002012-04-03T18:22:14.205-07:00Pembangkit Hidrogen dari Fuel cellMelambungnya harga BBM tak membuat penggunaan bahan bakar fosil berkurang. Memang sudah saatnya dipikirkan mencari pengganti BBM. Teknologi fuel cell bisa menjadi salah satu alternatif. Namun entah kapan realisasinya. <br />
<br />
Sumber energi alternatif sudah lama didengungkan untuk segera dipakai. Bahkan Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan pada tahun 2020 mendatang penggunaan energi alternatif sudah mencapai lima persen. Kebijakan ihwal energi alternatif pun tak kalah banyak. Dari sisi teknologi dan ketersediaan bahan baku juga sudah tak diragukan lagi. <br />
<br />
Salah satu teknologi yang ditawarkan adalah fuel cell yang berbahan bakar dasar hidrogen. "fuel cell adalah perangkat elektronika yang mampu mengonversi perubahan energi bebas suatu rekasi elektronikia menjadi energi listrik," jelas Isdiriyani Nurdin, peneliti sekaligus pengajar di Departemen Teknik Kimia Institut Teknologi Bandung (ITB) dalam diskusi mengenai teknologi fuel cell di Balai Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Jakarta, akhir pekan silam. <br />
<br />
Prinsip kerja fuel cell adalah proses elektrokimia di mana hidrogen dan oksigen digunakan sebagai bahan bakar. Komponen utama fuel cell terdiri dari elektrolit berupa lapisan khusus yang diletakkan di antara dua buah elektroda. Proses kimia yang disebut pertukaran ion terjadi di dalam elektrolit ini dan menghasilkan listrik serta air panas. fuel cell menghasilkan energi listrik tanpa adanya pembakaran dari bahan bakarnya, sehingga tidak ada polusi. <br />
<br />
Kendala <br />
<br />
Berbeda dengan baterai, fuel cell tidak hanya menyimpan tetapi juga menghasilkan energi listrik secara berkesinambungan selama masih ada pasokan bahan bakar. Kelebihan teknologi yang oleh Isdiriyani ini diindonesiakan menjadi sel tunam adalah efisiensinya, tidak bising, hampir tak menghasilkan bahan pencemar sama sekali, serta banyak pilihan bahan bakar. <br />
<br />
Walau demikian, dari sisi teknis dianggap hidrogen merupakan bahan bakar paling ideal bagi sel tunam. Menurut Isdiriyani ini disebabkan hidrogen mempunyai kandungan energi per satuan berat tertinggi di antara berbagai jenis bahan akar. Yang menjadi masalah adalah proses menghasilkan hidrogen. Walau hidrogen merupakan unsur yang paling banyak terdapat di alam semesta namun keberadaannya terikat sebagai senyawa oksida. Maka untuk menghasilkan gas hidrogen diperlukan tenaga listrik yang sebagian besar dihasilkan dari sumber energi penyebab polusi. <br />
<br />
Masalah lain yang akan timbul jika hidrogen digunakan sebagai bahan bakar adalah kebutuhan infrastruktur untuk pendistribusian hidrogen ke tempat penggunanya. "Alternatifnya adalah membangun tempat pengisian ulang bahan bakar beserta dengan pembangkitnya sekaligus," papar Isdiriyani. Inilah yang banyak dilakukan di sejumlah negara maju yang sudah mengaplikasikan sel tunam sebagai bahan bakar kendaraan. <br />
<br />
Di banyak negara maju, teknologi sel tunam sudah bukan barang baru lagi. Negara seperti Amerika Serikat (AS), Jepang, Jerman atau Inggris telah mengembangkan teknologi ini sejak lama. Di negara ini yang menjadi pemicu pemakaian hidrogen sebagai bahan bakar kendaraan adalah isu lingkungan dan konservasi energi. Produsen kendaraan seperti General Motors (GM) misalnya sudah merilis prototipe mobil berbahan bakar hidrogen. Mobil yang rencananya akan komersial pada tahun 2010 ini menggunakan sel tunam berbentuk wafer yang berfungsi memisahkan atom hidrogen menjadi proton dan elektron. Dengan memakai elektron sebagai arus listrik, digabungkan proton dengan oksigen dari udara, sehingga hasil sampingnya hanya uap air. <br />
<br />
Untuk menghasilkan tenaga penggerak mobil diperlukan rangkaian yang terdiri dari 372 sel wafer. Kendati sudah mampu mengaplikasikan teknologi tersebut, bukan berarti semuanya berjalan mulus. GM mengklaim bahwa berkendara di atas tangki hidrogen mampat amat tidak nyaman dibanding dengan di atas tangki bensin. Mobil yang sempat dipamerkan dalam ajang North American International Auto Show ini dapat menempuh jarak hampir 500 kilometer sebelum harus mengisi ulang bahan bakar. Selain ada kendala di bidang kenyamanan, mobil hidrogen ini relatif mahal, yakni sekitar 700.000 dolar AS. <br />
<br />
Bulan lalu, perusahaan asal Kanada meluncurkan generator sel tunam model E8 Portable Power yang berisi dua buah modul sel tunam Powerstack MC250. Pembangkit listrik portabel ini mempunyai kapasitas 2,4 kW dengan tegangan 48 Vdc pada arus 50 A dan efisiensi listrik lebih dari 50 persen. Pembangkit ini ditujukan bagi penerapan stasioner seperti back up untuk tanggap darurat bagi pengguna komersial maupun militer. <br />
<br />
<br />
Bukan hanya kendaraan bermotor saja yang dianggap layak memanfaatkan sel tunam, melainkan juga bidang teknologi informasi (TI). Produsen komputer jinjing (laptop) Jepang misalnya, mengembangkan teknologi ini pada sejumlah produknya. Tidak semua sel tunam bisa dipakai untuk alat elektronik portabel, hanya sel tunam metanol langsung (direct methanol fuel cell) yang termasuk sel tunam alkalin saja yang bisa. Apabila diproduksi secara masal maka harga sel tunam bisa bersaing dengan baterai Lithium-ion yang kini banyak digunakan. Densitas energinya bahkan bisa 5-10 kali lebih besar baterai Lithium-ion.<br />
<br />
Bagaimana di Indonesia" Achyar Umri, peneliti dari Pusat Penelitian Fisika Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menyatakan sel tunam hanya sebagai konverter alias pembangkit saja. Bahan bakar utamanya adalah hidrogen yang sumbernya sangat banyak di Indonesia. "Posisi Indonesia di tingkat Asia dalam penghasilan energi per kapitanya masih sangat rendah. Padahal sumber energi alternatif tersebar begitu banyak,? ujar Achyar. Hidrogen dianggap sebagai energi alternatif paling ideal karena hidrogen merupakan bahan universal dengan jumlah tak terbatas dan yang jelas ramah lingkungan. <br />
<br />
Namun bagaimana dengan kebijakan pemerintah sendiri? <br />
<br />
Kebijakan di bidang energi alternatif memang sudah cukup banyak. Evita Legowo, Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknik Minyak dan Gas ESDM menekankan pihaknya amat mendukung pengembangan teknologi sel tunam berbahan dasar hidrogen. Ia bahkan mengajak semua pihak yang berkepentingan untuk mendiskusikan langkah kebijakan apa yang perlu diambil demi terealisasinya aplikasi teknologi tersebut. Masalah adalah: apabila di negara maju yang sudah berhasil mengaplikasikannya saja teknologi tersebut masih berupa prototipe, berarti bagi Indonesia masih dibutuhkan jalan panjang dan berliku. <br />
<br />
Sumber : Sinar Harapan<br />
Komputer Hidrogen<br />
Merry Magdalena SAVE ENERGY INFOhttp://www.blogger.com/profile/07038013949337323311noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2743416977921879194.post-18000283232900048082012-03-31T08:48:00.000-07:002012-03-31T08:48:24.589-07:00Sel Bahan Bakar Mini HP<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Seperti yang sudah sudah, Jepang lewat perusahaan elektronik terkemukanya NEC, kembali meluncurkan benda terkecil di dunia. Kali ini sebuah sel bahan bakar dengan elektroda menggunakan material berukuran sepersatu milyar meter (nano meter) dapat dibuat dengan besar kurang lebih 3 kali 4 cm. <br />
<br />
NEC yang pada proyeknya kali ini bekerjasama dengan Departemen Teknologi Jepang dan Universitas Meijo berhasil merampungkan pembuatan sel bahan bakar mini ini pada akhir tahun 2001 lalu. Proyek yang dipimpin oleh Professor N. Iijima ini berhasil menggantikan elektroda karbon aktif yang selama ini dipakai dengan CNT (Carbon Nano Tube), sebuah material yang berukuran sepersatu milyar meter (nano meter). <br />
<br />
Sel bahan bakar adalah satu-satunya baterai alternatif yang mempunyai kapasitas energi terbesar dalam konversi energi. Hal ini ditunjukan bahwa hanya dengan menggunakan proton hydrogen dan oksigen sebagai bahan bakarnya, tenaga listrik dihasilkan dengan metode kimiawi yaitu dengan proses reaksi antara hydrogen dan oksigen menjadi air. Sistem ini ramah lingkungan karena limbahnya hanya air, efisiensi tinggi, tidak bising dan transportable yang dapat digunakan pada kendaraan bermotor, ponsel, komputer, alat rumah tangga maupun pembangkit listrik (power plant) pada rumah tangga. Salah satu cara terpenting untuk memaksimal energi yang dihasilkan dalam sel bahan bakar yang ditekankan oleh pihak NEC adalah dengan memperbesar permukaan aktifator yang memudahkan terserapnya oksigen dan proton pada elektroda. Ini didukung dengan material CNT yang mempunyai banyak kelebihan dalam hal ini. <br />
<br />
NEC telah mewujudkan impian para peneliti ahli dari bidang energi ataupun material. Nano-face material yang pada tahun 1980 dipelopori oleh Richard Feynman, diteruskan oleh Dr. Charles R. Martin (Colorado St. Univ.) yang kemudian berhasil mengembangkannya, dimulai dari pembuatan tabung karbon berukuran nanometer dan kemudian dimasukkan partikel Pt dengan metoda CVD (Cehmical Vapor Deposition) dan terbentuknya elektroda pereduksi oksigen dan metanol seperti yang diterbitkan dalam majalah Nature 1998 lalu. Dengan memijak pada cara ini, peneliti gabungan dari NEC kemudian mengganti elektroda karbon aktif dengan CNT dan menerapkannya pada elektroda sel bahan bakar. Berbeda dengan Martin, cara yang digunakan untuk membuat elektroda pada penemuan baru ini lebih singkat dan lebih murah yaitu dengan metoda Laser-ablation dimana partikel Pt langsung direaksikan bersamaan dengan partikel karbon. Kemudian diperoleh tabung carbon (CNT) berdiameter 2-3 nm yang berkumpul dan membentuk CNT cluster berdiameter 100 nm yang besarnya hanya separuh dari satu partikel karbon aktif sendiri. Jika dihitung dalam berat yang sama, dengan CNT ini makin banyaklah permukaan yang dapat bereaksi dengan oksigen, out-put power yang dihasilkan oleh elektroda CNT ini 20 persen lebih tinggi daripada menggunakan karbon aktif biasa. <br />
<br />
Sel bahan bakar mungil yang berkekuatan 10 kali lebih besar dari pada yang dihasilkan oleh baterai ion-Li ini akan dipasarkan pada tahun 2005 mendatang. Sudah bukan impian lagi pemakaian sel bahan bakar pada telepon genggam, laptop, diari elektronik dan lain-lain tanpa kabel seharian, sebulan, bahkan selamanya. Dibanding dengan baterai ion-Li yang hanya bisa bertahan 5-6 jam saja. Sel bahan bakar ini juga sangat effisien untuk membantu menghasilkan gambar-gambar bergerak dan aplikasi lain yang membutuhkan energi tinggi pada barang-barang elektronik. Penemuan CNT ini semakin membuka peluang untuk mewujudkan pembuatan semikonduktor, monitor display yang sangat tipis, juga material yang super kuat dan ringan. <br />
<br />
Sumber : Berita IPTEK.</div>SAVE ENERGY INFOhttp://www.blogger.com/profile/07038013949337323311noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2743416977921879194.post-26387352551307925572012-03-31T08:47:00.000-07:002012-04-03T18:22:14.205-07:00Pengembangan Energi Fueel Cell<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Polusi atau emisi gas buang kendaraan bermotor dan efek rumah kaca menjadi salah satu pemicu utama terjadinya pemanasan global. Dunia kini dihantui suhu permukaan bumi yang kian panas. Lalu, terobosan apa yang harus dilakukan untuk mengerem laju kenaikan suhu itu ? <br />
<br />
PEMICU UTAMA - Polusi atau emisi gas buang kendaraan bermotor menjadi salah satu pemicu utama terjadinya pemanasan global. Penerapan teknologi ramah lingkungan fuel cell diharapkan menjadi pengerem laju kenaikan suhu bumi yang kian memanas. <br />
<br />
Berdasarkan data dari US National Climatic Data Center tahun 2001, para ilmuwan memperkirakan bahwa dalam lima tahun ke depan, rata-rata keseluruhan permukaan temperatur akan mengalami peningkatan sekitar 1 - 4,5 derajat Fahrenheit atau 0,6 - 2,5 derajat Celsius. Pada abad berikutnya, kenaikan itu berkisar 2,2 - 10 derajat Fahrenheit (1,4 - 5,8 derajat Celsius). <br />
<br />
Lalu apa yang menjadi penyebab kenaikan suhu tersebut" Salah satunya berasal dari kian banyaknya kendaraan bermotor di berbagai penjuru kota dunia. <br />
<br />
Di Indonesia misalnya, berdasarkan data yang dihimpun oleh Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2001, dalam tujuh tahun terakhir, jumlah kendaraan menjadi hampir dua kali lipat dengan kenaikan rata-rata 14 persen. <br />
<br />
Sedangkan jumlah kendaraan di Jakarta, dalam tujuh tahun terakhir mengalami kenaikan rata-rata 21 persen. Artinya, dari 2.063.490 unit kendaraan pada tahun 1993 bertambah menjadi hampir 5 juta unit di tahun 1999. <br />
<br />
Terus Bertambah <br />
<br />
Menurut Kepala Pusat Puslitbang Fisika Terapan, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Dr Achiar Oemry, laju penggunaan minyak di Indonesia kurang lebih 10 persen per tahun dari total persediaan minyak bumi Indonesia. Jumlah tersebut akan terus bertambah seiring dengan maraknya populasi kendaraan di Indonesia. <br />
<br />
Terlebih lagi pada awal abad ke-21 sektor transportasi menggeser sektor industri sebagai pengguna energi terbesar, dengan pangsa lebih dari 90 persen bersumber dari persediaan bahan bakar minyak (BBM) Indonesia. Padahal persediaan energi fosil, khususnya minyak atau oli cadangannya terbatas dan tidak dapat diperbarui. <br />
<br />
Untuk itu, menurutnya, dibutuhkan energi alternatif yang dapat digunakan untuk menghemat persediaan minyak bumi. <br />
<br />
Selain itu juga yang ramah lingkungan sehingga dapat mengurangi tingkat polusi akibat emisi gas buang kendaraan. <br />
<br />
Achiar berpendapat, bahwa penggunaan fuel cell, yaitu bahan bakar berbasis hidrogen, seperti gas alam, metana, methanol, biogas, coal gasification, dan lain-lain dapat menjadi energi alternatif yang paling tepat saat ini. <br />
<br />
Soalnya, penggunaan teknologi fuel cell memiliki beberapa kelebihan, yaitu memiliki efisiensi konversi yang cukup tinggi, sekitar 40 - 70 persen. Energi tersebut juga ramah lingkungan karena mengandung emisi gas buang yang sangat rendah, modular pengubahan kapasitas sangat fleksibel, tingkat kebisingan sangat rendah, lebih tahan lama, proyeksi harganya pun akan terus menurun. <br />
<br />
Menurut Achiar, prospek penggunaan fuel cell di dunia pun cukup bagus, terlebih lagi hingga saat ini teknologi fuel cell tengah dikembangkan oleh para ahli. Diperkirakan pada tahun 2005 mendatang bisnis pasar fuel cell sebesar US$ 8 miliar. Jumlah tersebut akan bertambah hingga tahun 2010 menjadi US$ 32 miliar. <br />
<br />
Di negara-negara maju, penggunaan energi fuel cell sebagai bahan bakar untuk transportasi telah dimulai sejak 2003. Bahkan kini tengah dimulai perubahan konsep dari centralized menjadi distributed pada pembangkit tenaga listrik. <br />
<br />
Banyak Keuntungan <br />
<br />
Selain itu juga terjadi perubahan teknologi otomotif, dari combustion engine ke electric drive vechile. <br />
<br />
Menurut Arthur D Little Inc Cambridge, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang fuel cell, banyak keuntungan dicapai jika menggunakan fuel cell. <br />
<br />
Di Amerika misalnya, kendaraan angkutan mengkonsumsi 6 juta barel (1 barel setara 159 liter) minyak per hari, equivalen dengan 85 persen minyak impor. Bila 20 persen kendaraan angkutan menggunakan fuel cell maka dapat mengurangi penggunaan minyak impor 1,5 juta barel per hari. <br />
<br />
Dengan demikian, konsumsi minyak dapat dihemat 6,98 juta gallon per tahun untuk 10 ribu kendaraan bila memakai fuel cell. Jika 10 persen kendaraan angkutan menggunakan fuel cell maka sebanyak 60 juta ton gas CO2 dapat dikurangi. <br />
<br />
Perbandingan energi antara penggunaan fuel cell dengan motor bakar, menurut kajian Achiar, menunjukkan bahwa konversi total hidrogen ke penggerak motor listrik sebesar 34,5 persen. Sedangkan konversi total BBM ke penggerak motor bakar 12,4 persen. <br />
<br />
"Peran fuel cell untuk menstabilkan iklim amat besar. Hal itu dikarenakan fuel cell merupakan sel bahan bakar yang mempunyai peran sangat penting untuk mengurangi dampak memburuknya iklim global," jelasnya. <br />
<br />
Terlebih lagi kendaraan fuel cell itu dapat mengurangi emisi gas buang 85 -100 persen. Bahkan meskipun bahan bakar yang digunakan dari gas alam dapat mengurangi emisi gas buang hingga 60 - 70 persen. <br />
<br />
Menurut Achiar, fuel cell sebagai sel bahan bakar untuk transportasi telah menarik perhatian penentu kebijakan dan pengamat lingkungan. Soalnya, teknologi ini merupakan device konversi energi yang penting untuk menyelamatkan lingkungan. <br />
<br />
"Selain itu, sel bahan bakar dipercaya akan dapat memenuhi kebutuhan para konsumen. Bahkan kini telah banyak produsen kendaraan utama di dunia telah meluncurkan program untuk mengembangkan mobil berenergi sel bahan bakar dengan zero-polluting," katanya. <br />
<br />
Sumber : Suara Pembaruan</div>SAVE ENERGY INFOhttp://www.blogger.com/profile/07038013949337323311noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2743416977921879194.post-75175487680854907152012-03-31T08:45:00.000-07:002012-03-31T08:45:05.261-07:00Mengubah dari Sampah Menjadi Energi Listrik<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Mari Mengubah Sampah Jadi Energi</div><div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Sampah yang tidak berguna dari sisa-sisa keperluan hidup keseharian masyarakat Kota Denpasar, Bali kini diolah menjadi energi listrik di tempat penampungan akhir (TPA) di kawasan Suwung.<br />
<br />
"Uji coba yang telah dilakukan oleh PT Navigat Organic Energy Indonesia (NOEI) telah menghasilkan energi listrik satu Megawatt (MW)," kata Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Denpasar, I Ketut Wisada, SE, MSi di Denpasar, Minggu (24/5).<br />
<br />
Ia mengatakan, peningkatan kapasitas energi dilakukan secara bertahap, hingga akhir 2009 diharapkan bertambah menjadi empat MW hingga akhirnya total menghasilkan 9.6 MW.<br />
<br />
Menurut dia, kehadiran teknologi pengolahan sampah menjadi energi listrik maupun diolah menjadi pupuk organik cukup membantu dalam menangani masalah sampah dan kebersihan di Kota Denpasar dan sekitarnya.<br />
<br />
"Sampah yang tadinya selalu menjadi masalah, karena identik dengan kotor dan bau yang kurang sedap kini mampu memberikan nilai ekonomis, sekaligus kemudahan dalam memenuhi kebutuhan energi listrik," tutur Ketut Wisada.<br />
<br />
Produksi sampah di kota Denpasar yang berasal dari rumah tangga, pasar dan berbagai perusahaan lainnya setiap hari mencapi 2.500 meter kubik, atau setiap bulan 75.000 meter kubik sehingga dalam setahun bisa menjadi satu juta meter kubik.<br />
<br />
"Semua sampah tersebut pada hari itu juga diangkut ke TPA suwung untuk selanjutnya diproses menjadi energi listrik dan sebagian lainnya untuk pupuk organik," tutur Ketut Wisada.<br />
<br />
Gubernur Bali, Made Mangku Pastika dalam kesempatan terpisah menambahkan, ujicoba pendaurulangan sampah menjadi energi listrik di TPA Sampah di Suwung masih menghadapi kendala kekurangan bahan baku sampah.<br />
<br />
Hal itu akibat empat kabupaten/kota di Bali yang meliputi Denpasar, Kabupaten Badung, Gianyar, dan Tabanan sepakat membuang sampah ke TPA Suwung belum terealisasi, kecuali kota Denpasar.<br />
<br />
Menurut dia, produksi sampah kota Denpasar sebanyak 2.500 meter kubik itu setara dengan 100 ton per hari itu masih jauh dari kebutuhan bahan baku untuk listrik dan mudah-mudahan ke depan kebutuhan tersebut dapat dipenuhi setelah tiga kabupaten juga membuang sampah ke TPA Suwung.<br />
<br />
PT PLN Distribusi Bali telah menjalin kerjasama dengan PT NOEI dalam menyalurkan energi listrik hasil pendaurulangan sampah.<br />
<br />
Energi listrik yang berasal dari sampah itu akan mampu menghemat penggunaan BBM dalam nilai yang cukup besar, sehingga pengolahan sampah menjadi energi listrik menguntungkan banyak pihak.<br />
Sent from Indosat BlackBerry powered by <br />
<br />
BNJ <br />
<br />
Sumber : Ant</div>SAVE ENERGY INFOhttp://www.blogger.com/profile/07038013949337323311noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2743416977921879194.post-60326772909596802982012-03-31T08:39:00.000-07:002012-03-31T08:39:54.136-07:00Ubah Sampah Menjadi Bahan Bakar Industri Semen<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Sampah Jadi Bahan Baku Semen Untuk mengatasi persoalan sampah di Yogyakarta, pemerintah setempat bekerjasama dengan kedutaan Inggris dan Perancis tengah mengembangkan teknologi Refuse Derifed Fuel (RDF). Teknologi ini memungkinkan untuk mengubah sampah menjadi bahan bakar industri semen. Sampah yang akan diolah, papar Manager Kartamantul, Ferry Anggoro Suryo Kusumo, adalah sampah yang terdapat di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Piyungan Bantul. "Dengan teknologi ini akan membantu pengurangan volume sampah di TPA Piyungan hingga 10 persen residu saja," kata Ferry di Kompleks Kepatihan Kantor Gubernur Yogyakarta, Selasa (24/1). Ia melanjutkan, teknologi ini akan mengubah sampah menjadi batu bara muda. Teknologi ini sudah banyak dimanfaatkan oleh negara - negara di Eropa dan Asia seperti Korea, Jepang, Inggris, dan Perancis. "Saat ini industri semen kan menggunakan bahan bakar batu bara, maka akan disubstitusi dengan hasil RDF itu. Kalau sehari jumlah sampah mencapai 350 ton sehari itu bisa langsung diolah dan residunya berupa abu. Residu sendiri rekomendasinya bisa diolah menjadi macam-macam seperti untuk bahan konblok," jelasnya. Sementara itu, pemerintah Yogyakarta ikut menggandeng Jepang untuk turut mengatasi persoalan sampah. Dengan Jepang-lah, teknologi capture metan dikembangkan. Teknologi ini digunakan untuk menangkap gas metan dari sampah yang sifatnya lebih berbahaya dari CO2. "Gas metan yang dihasilkan sampah, sifatnya 21 kali lipat lebih membahayakan dibanding CO2. Dengan teknologi capture metan, gas akan di-clearing dan dinetralisasi, meski belum di-generate sebagai produk baru," ungkapnya. Untuk teknologi capture metan ini akan memanfaatkan sekitar 12,5 hektar lahan di TPA Piyungan, sedangkan teknologi RDF akan memanfaatkan lima hektar lahan. Republika.co.id </div>SAVE ENERGY INFOhttp://www.blogger.com/profile/07038013949337323311noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2743416977921879194.post-75510233511615524902012-03-31T08:33:00.000-07:002012-03-31T08:33:12.558-07:00Energi Pembangkit Listrik Dari Sampah<h2 class="contentheading" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><br />
</h2><div class="article-content" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><table border="0" cellpadding="0" cellspacing="0"><tbody>
<tr><td width="95%"><br />
</td><td width="5%"><table align="right" border="0" cellpadding="0" cellspacing="5"><tbody>
<tr><td><br />
</td><td> </td><td><a href="http://www.greenradio.fm/index.php?option=com_content&view=article&id=1308:pembangkit-listrik-dari-sampah-di-sekitar-gedung-anda&catid=91:bio-energy&Itemid=173#"><br />
</a></td><td><a href="http://www.greenradio.fm/index.php?option=com_content&view=article&id=1308:pembangkit-listrik-dari-sampah-di-sekitar-gedung-anda&catid=91:bio-energy&Itemid=173#"><br />
</a> </td> </tr>
</tbody></table></td> </tr>
</tbody></table><div id="toolbar-articlebody"> <div class="img_caption left" style="float: left; width: 286px;"><img align="left" border="0" class="caption" src="http://www.greenradio.fm/images/stories/demo/pembangkit-listrik-sampah-2.jpg" title="Gambar : www.cnet.com" />Gambar : www.cnet.com</div><span>Setiap berpikir tentang alternatif pembangkitan listrik mandiri di sebuah gedung, yang muncul adalah genset, atau solar panel. Mungkin saatnya dipertimbangkan alternatif yang lebih menarik dan ramah lingkungan, yaitu pembangkit listrik dari sampah. IST Energy, sebuah perusahaan Amerika Serikat di bidang energi berhasil menciptakan kontainer pembangkit listrik dari sampah yang bisa diparkir di sekitar gedung anda.</span> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span>Mesin yang diciptakan IST diberi nama Green Energy Machine (GEM). Idenya, mesin ini dapat mensuplai kebutuhan listrik dan panas suatu bangunan gedung dan sekaligus memecahkan masalah sampah yang dihasilkan.</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span>Dengan memanfaatkan teknologi GEM, sampah yang dihasilkan dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar untuk menghasilkan listrik dan panas.</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span>GEM dapat mengkonsumsi hingga 3 ton sampah perkotaan dan biomasa setiap harinya dan mampu menghasilkan 120 kW listrik dan lebih dari dua kalinya dalam bentuk panas. Sampah yang dimasukkan dalam GEM akan mengalami proses pengeringan untuk kemudian diubah menjadi pellet. Pellet sampah selanjutnya dijadikan gas dengan proses gasifikasi. Proses gasifikasi mampu mengubah 95% sampah sedangkan 5% sisanya menjadi abu.</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span>Namun salah satu kendala adalah masalah kebisingan yang dihasilkan mesin ini. Pengguna GEM harus mempertimbangkan lokasi “parkir” kontainer penghasil energi ini sehingga tidak mengganggu aktivitas dalam gedung.</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span>alpensteel </span></div></div></div>SAVE ENERGY INFOhttp://www.blogger.com/profile/07038013949337323311noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2743416977921879194.post-29004336997356967912012-03-31T08:27:00.000-07:002012-03-31T08:27:43.404-07:00Mendesain Turbin Angin Agar Berputar di 0,5 mps<table border="0" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><tbody>
<tr><td colspan="2" rowspan="1"><br />
</td> </tr>
<tr> <td align="left" valign="top" width="33%"><br />
</td><td valign="top"><br />
</td></tr>
<tr><td colspan="2"><br />
</td></tr>
<tr><td colspan="2" rowspan="1">T<span style="color: #1f497d;">urbin Angin , sistem tenaga dan desain yang unik - Blade Tip Power System secara praktis menghilangkan ketahanan mekanis sehingga memungkinkan sistem bereaksi dengan cepat terhadap perubahan kecepatan angin, sehingga memastikan bahwa energi angin maksimum dapat ditangkap, tanpa suara yang bising dan getaran yang sering terjadi pada turbin angin tradisional.</span><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"> </div><div style="text-align: center;"><img border="0" src="http://www.alpensteel.com/images/stories/2-mounts.jpg" title="Cara Pemasangan Turbin" /> </div> <div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="color: #1f497d;">Dilengkapi dengan sirip penentu arah sehingga mendapatkan paparan angin yang maksimum dan mati secara otomatis di angin kencang 17,0 mps (60,8 km/jam) menggunakan system pengereman elektromagnetik serta mampu bertahan terhadap angin kencang sekalipun hingga 62,6 m/s (224 km/jam). </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="color: #1f497d;">Turbin Angin ditempatkan pada lokasi dengan televasi tertinggi dan obstruksi terendah, biasanya pada ketinggian 10m (semakin tinggi lebih baik) dan tidak terhalang dari pohon maupun bangunan. Dirancang dengan berlisensi<span> </span>untuk semua lingkungan dan lokasi dari panas ke dingin, dan dari pantai hingga puncak gunung sekalipun sehingga sangat cocok untuk di aplikasikan untuk rumah tangga, bisnis dan juga pembangkit listrik <span> </span>dengan biaya efektif dan efisien.</span></div></td></tr>
</tbody></table>SAVE ENERGY INFOhttp://www.blogger.com/profile/07038013949337323311noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2743416977921879194.post-81699347840231558962012-03-31T08:21:00.000-07:002012-03-31T08:21:52.345-07:00Diagram Rangkaian Pemasangan Kincir Angin<table border="0"><tbody>
<tr><td class="vm-product-img" rowspan="4" valign="top" width="33%"></td><td colspan="2" rowspan="1"><br />
</td></tr>
<tr><td align="left" valign="top" width="33%"><br />
</td><td valign="top"><br />
</td> </tr>
<tr> <td colspan="2"><br />
</td> </tr>
<tr> <td colspan="2" rowspan="1"><div style="text-align: center;"><img border="0" src="http://www.alpensteel.com/images/stories/rangkaian-a.jpg" title="Rangkaian Turbin Angin - A " /></div><div style="text-align: center;"> </div><div style="text-align: center;"> </div><div style="text-align: center;"><img border="0" src="http://www.alpensteel.com/images/stories/rangkaian-b.jpg" title="Rangkaian Kincir Angin - B" /></div><div style="text-align: center;"> </div><div style="text-align: center;"> </div><div style="text-align: center;"><img border="0" src="http://www.alpensteel.com/images/stories/rangkaian-c.jpg" title="Rangkaian Kincir Angin - C" /> </div><div style="text-align: center;"> </div><div style="text-align: center;"> </div><div style="text-align: center;"><img border="0" src="http://www.alpensteel.com/images/stories/rangkaian-d.jpg" title="Rangkaian Kincir Angin - D" /> </div></td></tr>
</tbody></table>SAVE ENERGY INFOhttp://www.blogger.com/profile/07038013949337323311noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2743416977921879194.post-4817698674825666862012-03-22T17:18:00.000-07:002012-04-03T18:22:14.205-07:00Teknik Material dan Metalurgi ITS siap berlaga pada ajang Shell Eco Marathon<div class="MsoNormal" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjC23KOqidGQdZBEDWMvL8UkVDSceHyo49_qWDMW5C_5u__HgxABSxkdU6BKbtzcyJgJhzKVGzKhVPGm8IcTvF0dz5NSdtt2jeqPTlIW3cgZlaz_RsE8thjVLNeoOpw93LI_WRXhcSFLKU/s1600/DSC00826.jpg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="199" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjC23KOqidGQdZBEDWMvL8UkVDSceHyo49_qWDMW5C_5u__HgxABSxkdU6BKbtzcyJgJhzKVGzKhVPGm8IcTvF0dz5NSdtt2jeqPTlIW3cgZlaz_RsE8thjVLNeoOpw93LI_WRXhcSFLKU/s320/DSC00826.jpg" width="320" /></a></div><a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=2743416977921879194&postID=4342209044849909559" name="_GoBack"></a>Surabaya – <span style="color: blue;">Teknik Material dan Metalurgi ITS</span> siap berlaga pada ajang <span style="color: blue;">Shell Eco Marathon (SEM) Asia 2012</span> mendatang. Saat ini mereka tengah mempersiapkan mobil hemat energi berbahan bakar air yang mereka namai <span style="color: blue;">Antasena</span>.Tim Antasena yang merupakan mahasiswa dari Jurusan Teknik Material dan Metalurgi, serta Teknik Mesin dan Mekatronika Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) itu optimistis, Antasena akan menjuarai kompetisi tingkat dunia.<br />
<br />
Penanggung jawab Antasena, Achmad Fachrudiin menyatakan, ide penggarapan mobil mungil itu bermula dari pembatasan kendaraan penyebab macet dan polusi udara di Indonesia. <br />
<br />
"Konsep Antasena sebagai mobil hemat energi telah ada sejak tahun lalu," kata Fachruddin seperti dinukil dari laman ITS, Kamis (22/3/2012). </div><div class="MsoNormal" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">"Antasena adalah mobil dengan bahan bakar hidrogen pertama yang menjadi peserta Shell Eco Marathon (SEM) Asia 2012 mendatang, sehingga diharapkan menjadi catatan prestasi tersendiri bagi kami mahasiswa teknik material dan metalurgi ITS" ungkap cowok ganteng yang biasa dipanggil <b style="color: blue;">mukhamad aziz</b>.</div><div class="MsoNormal" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjIh_KTSqqyfnu2t_yKmJVImiCV_tN4tjpoMa3DqcZFAxdtxS7BRkZWjAjw7EUPHa2YnFp5MJK8s8WOChsSnetX__PafKQA_LQoqWeL_di_TSczofysYB_xX2gk0Y1EyBLAppB0HMOLGQI/s1600/wyDuFqJ8x8.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjIh_KTSqqyfnu2t_yKmJVImiCV_tN4tjpoMa3DqcZFAxdtxS7BRkZWjAjw7EUPHa2YnFp5MJK8s8WOChsSnetX__PafKQA_LQoqWeL_di_TSczofysYB_xX2gk0Y1EyBLAppB0HMOLGQI/s1600/wyDuFqJ8x8.jpg" /></a></div><br />
<br />
Nama Antasena, kata Fachruddin, diusulkan oleh mahasiswa jurusan Teknik Material dan Metalurgi angkatan 2007 Wipri Alma. Dalam kisah pewayangan Jawa, Antasena merupakan putra bungsu Bimasena dan saudara lain ibu dari Antareja dan Gatotkaca. Diketahui, Antasena memiliki keunggulan menyelam di air. <br />
<br />
"Keunggulan itulah yang mendasari tim menamai mobil buatan mereka dengan Antasena," imbuhnya. <br />
<br />
Fachruddin memaparkan, Antasena menggunakan bahan bakar air yang telah mengalami proses elektrolisis untuk menghasilkan energi. Pemilihan air sebagai bahan bakar, memiliki alasan khusus. Tim Antasena, kata Fachruddin, sangat prihatin dengan sumber bahan tambang dunia yang makin minim. <br />
<br />
Pada ajang SEM Asia 2012, Antasena merupakan satu-satunya mobil berbahan bakar hidrogen. Keunggulan lainnya adalah, karena memakai karbon fiber, bobot Antasena pun cukup ringan, hanya 40 kilogram. Tim Antasena juga memakai hub motor yang efisiensinya mencapai 94 persen. <br />
<br />
Untuk desain, mahasiswa Jurusan Teknik Material dan Metalurgi Ariza Fajri dan Denis Firmasyah memilih konsep aerodinamis agar Antasena dapat melaju tanpa hambatan. Konsep ini memang memperkecil gaya gesek mesin dengan udara. <br />
<br />
Fachrudin mengaku, pembuatan Antasena telah mencapai 60 persen. Tim tengah membangun rangka mobil di Jurusan Teknik Material dan Metalurgi, sedangkan sensor penggerak dikerjakan di PENS. Kemudian, tim beranggotakan delapan orang petugas teknis dan empat petugas non-teknis ini pun siap merangkai Antasena. <br />
<br />
"Kami menargetkan pada pertengahan April mendatang, Antasena rampung digarap, di luar fuel cell-nya. Dan pada Mei, Antasena pun akan sudah menjadi mobil yang sempurna," katanya mantap. <br />
<br />
Mobil yang mendatangkan mesin langsung dari Swiss ini menghabiskan dana sekira Rp65 juta. Meski belum rampung dibuat, Antasena telah menarik minat banyak investor seperti PT Bukit Asam, PT Garuda Indonesia, dan Sasa Inti.(Aziz)</div><div class="MsoNormal" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: x-small;">Desain Antasena, mobil hemat energi dari ITS (Foto: dok. ITS)</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><br />
</div>SAVE ENERGY INFOhttp://www.blogger.com/profile/07038013949337323311noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-2743416977921879194.post-90584486057988724162012-03-22T04:46:00.000-07:002012-04-03T18:22:14.205-07:00Sekilas Fuel Cell Sebagai Sel Bahan Bakar (2)<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEggwiD1pWYhljd8jHcmKZD3PpBgtpRp6QM72RP5gVwV82W4gXXsELDk6ljE6JN5G95j4IH45vTdOjVkEBwy-ExoBJCpNGNGJYGJ7zxpVS05rUS7BBT-FP72YkmuEgUzkkbmX9kflhSx6xw/s1600/Fuel-Cell-Car-EPA-OK25jul02.GIF" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="277" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEggwiD1pWYhljd8jHcmKZD3PpBgtpRp6QM72RP5gVwV82W4gXXsELDk6ljE6JN5G95j4IH45vTdOjVkEBwy-ExoBJCpNGNGJYGJ7zxpVS05rUS7BBT-FP72YkmuEgUzkkbmX9kflhSx6xw/s320/Fuel-Cell-Car-EPA-OK25jul02.GIF" width="320" /></a></div><br />
<div class="article-content" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Keunggulan fuel cell<br />
Jika berbicara tentang keunggulan fuel cell, maka salah satunya adalah tingkat efisiensi energi yang dihasilkan. Jika pada pembangkit listrik tenaga termal, suhu pembakaran sekitar 550o C, secara teoritis memiliki tingkat efisiensinya maksimal 60 %. Namun untuk fuel cell yang menggunakan hydrogen sebagai sumber energinya, pada suhu kamar pun, secara teoritis memiliki tingkat efisiensi mencapai 83 %.<br />
Kenapa tingkat efisiensi dari fuel cell, bisa tinggi? Agar lebih mudah dipahami mungkin kita bisa mengambil contoh dari perbandingan filamen pada bohlam dan LED (Light Emitting Dioda).<br />
<br />
Filamen pada lampu bohlam, akan mengubah energi listri menjadi energi panas terlebih dahulu. Kemudian dari energi panas diubah menjadi energi cahaya. Namun energi panas yang seharusnya diubah menjadi energi listrik, kebanyakan lolos keluar menuju lingkungan. Hal ini dapat dirasakan dengan memegang lampu bohlam yang terasa hangat. Sedangkan pada LED, energi listrik segera diubah menjadi energi cahaya, tanpa diubah terlebih dahulu menjadi energi panas. Sehingga daya yang hilang dan konsumsi daya dari LED sangat kecil bila dibanding lampu bohlam.<br />
<br />
Seperti halnya contoh diatas, pada pembangkit listrik tenaga thermal, bahan bakarnya terlebih dahulu diubah menjadi energi panas (dibakar), kemudian baru diubah menjadi energi listrik. Dengan perlakuan seperti itu, resiko loss (kehilangan) akan sangat besar, khususnya ketika pengubahan energi panas menjadi energi listrik, banyak energi panas yang lolos. Hal inilah penyebab rendahnya efisiensi pada pembangkit listrik tenaga thermal.<br />
<br />
Berbeda dengan pembangkit listrik tenaga thermal, pada fuel cell, bahan bakar (hidrogen) secara langsung diubah menjadi energi listrik tanpa melewati perubahan ke energi panas terlebih dahulu. Hal ini lah yang menyababkan tingkat efisiensi pada fuel cell tinggi.<br />
<br />
Sebenarnya secara teoritis efisiensi energi fuel cell dapat mencapai 100%. Namun bila bahan bakar yang digunakan bukanlah hidrogen melainkan karbon. Karbon secara teoritis memiliki tingkat efisiensi energi sangat tinggi, maksimal mencapai 100 %. Hal ini lebih besar bila dibandingkan dengan hidrogen (83 %) dan bahan baker fosil (90%).<br />
Namun katalis, yang berfungsi mengambil elekron dari karbon, hingga saat ini belum ditemukan, sehingga secara kenyataan karbon tidak bisa digunakan pada fuel cell. Seandainya katalis ini bisa ditemukan mungkin akan lahir peradaban "energi karbon".<br />
<br />
Katalis pada fuel cell<br />
<br />
Kendala terbesar pada fuel cell adalah harga, akibat mahalnya platina. Sebagai gambaran, pada PEFC, salah satu tipe fuel cell, yang digunakan pada mobil/rumah tangga (dengan daya 100 K Watt) dibutuhkan sekitar 100 gram platina. Jika seandainya harga platina saat ini sekitar 8000 yen (sekitar Rp 620.000) maka untuk 100 gram platina berkisar 800.000 yen (sekitar 62 juta). Sangat lah mahal!.<br />
<br />
Selain itu diperkirakan platina yang terkandung dibumi hanya berkisar 28.000 ton. Sehingga bisa disimpulkan apabila tidak ditemukan alternative pengganti platina, yang jumlahnya sangat terbatas dan harganya yang sangat mahal, maka tamatlah riwayat fuel cell.<br />
<br />
Untuk itu, ada beberapa cara yang dikembangkan. Salah satunya adalah untuk menghemat penggunaan platina, maka cukuplah digunakan partikel platina bukan logam secara kesuluruhan. Katalis pada prinsipnya bekerja hanya pada permukaan platina saja. Sehingga jika partikel platina semakin kecil, luas permukaan katalis akan semakin besar, sehingga dapat menghemat penggunaan platina. Biasanya partikel platina tersebut dilekatkan pada carbon yang telah dipadatkan dengan teknologi karbon nanotube. Dengan perkembangan nanoteknologi saat ini, muncul teknologi karbon nanohorn yang dikembangkan oleh perusahaan jepang, NEC, dan diperkirakan mampu meningkatkan tingkat efisiensi dan lamanya waktu (lifetime) kerja fuel cell.<br />
<br />
Cara lainnya adalah menggantikan platina dengan logam lain. Salah satu logam yang potensial adalah perpaduan kobalt dengan nikel. QuantumSphare Inc., perusahaan yang berbasis di California, mengklaim berhasil mengembangan nanomaterial nikel-kobalt yang mampu menggantikan penggunaan platina pada fuel cell. Dan mampu menghemat biaya pembuatan fuel cell hingga 50 %. Namun perlu pengorbanan kecil pada performance dari fuel cell. Sebagai perbandingan, jika menggantikan platina pada katoda secara kesuluruhan (7.7 mikrogram/cm2) dengan nikel-kobalt, akan menghemat biaya 90% namun performance, dibanding platina murni, turun 27 %.<br />
<br />
Pemanfaatan fuel cell saat ini dan masa datang<br />
<br />
Penerapan fuel cell untuk skala rumah tangga sudah mulai diterapkan sejak tahun 2005 yang lalu. Di jepang sendiri sudah terpasang sekitar 600 fuel cell skala rumah tangga. Namun untuk harga satu buah fuel cell saat ini bisa menghabiskan ratusan ribu yen (puluhan juta rupiah). Diharapkan pada tahun 2020 nanti, harganya bisa menjadi 1/10-nya.<br />
<br />
Dengan adanya pemakaian fuel cell pd rumah tangga, maka sudah tidak diperlukannya lagi kabel pengalir listrik (dari pembangkit listrik ke rumah), sehingga loss dayanya menjadi nol. Selain itu, bila panas yang dihasilkan bisa dimanfaatkan lagi, salah satunya utk memanaskan air/ ofuro (kebiasaan merendam orang jepang di air panas) dengan koordinasi seperti ini, maka tingkat efisiensi pemanfaatan energi fuel cell bisa mencapai 80 %.<br />
<br />
Untuk saat ini penggunaan fuel cell pada skala rumah tangga di jepang masih menggunakan gas alam sebagai bahan bakarnya. Dengan menggunakan system perpipaan gas yang sudah terpasang di setiap rumah, gas tersebut dialirkan kemudian akan diubah menjadi hidrogen dan baru kemudian dialirkan ke fuel cell. Dimasa depan, Jika hidrogen bisa dihasilkan secara massal, dengan pemanfaatan rute aliran gas ini, hidrogen bisa dialirkan langsung ke fuel cell yang telah terpasang di setiap rumah di Jepang.<br />
<br />
Selain pada rumah, fuel cell mulai digunakan secara luas pada hand phone. Hp saat ini, khususnya di jepang, sudah mulai dilengkapi dengan berbagai macam fitur yang sangat tinggi, seperti MP3 player, TV, navigasi, dll. Sehingga untuk mampu menjalankan fitur2 tingkat tinggi maka diperlukan baterai dengan daya tinggi dan tahan lama. Apabila melihat perkembangan baterai saat ini (baterai litium) maka hal ini menjadilah mustahil.<br />
Yang diharapkan saat ini adalah fuel cell. Seandainya baterai hp saat ini digantikan dengan fuel cell dengan ukuran yang sama, mampu meningkatkan waktu guna hp minimal 10 kali lipat dibanding baterai lithium. Tidak hanya hp, penggunaan fuel cell saat ini sudah mulai diterapkan pada perangkat elektronik mobile lainnya, seperti laptop, dan digital kamera.<br />
<br />
Jenis Fuel Cell yang banyak digunakan pada perangkat elektronik mobile adalah DMFC (Direct Methanol Fuel Cell). DMFC merupakan salah satu jenis PMFC, dengan methanol sebagai bahan bakarnya. Keunggulan dari DMFC ini, terletak pada methanol. Berbeda dengan hidrogen, yang sangat sulit untuk dibawa kemana-mana, methanol dapat disimpan dalam botol plastik sehingga dapat dibawa ketika berpergian. Namun ada sisi negatif dari methanol, yaitu merupakan zat yang berbahaya. Sehingga penggunaan methanol diperlukan kehati-hatian tinggi.<br />
<br />
Mengingat methanol cukup berbahaya bagi manusia, maka saat ini sedang dicari alternatif lainnya seperti ethanol atau NaBH4 (yang dikembangkan oleh Millennium Cell Corp).<br />
<br />
Pengunaan fuel cell pun saat ini, sudah mulai merambah ke alat transportasi massal. Seperti Bis, dan yang baru- baru ini adalah pada kereta api. Pada tanggal 19 Oktober yang lalu, Japan Railway East melakukan uji coba kereta yang digerakkan oleh fuel cell, untuk pertama kalinya didunia. Kereta ini disebut NE Train (New Energy Train). Dengan fuel cell berdaya 65 K Watt dan 7 tank hydrogen yang terletak dibagian bawah dan baterai kedua yang terletak di atap, kereta ini hanya menghasilkan air sebagai limbahnya dan mampu jalan tanpa kabel. NE Train ini mampu berlari pada kecepatan maksimal 100 kph selama 50 sampai 100 km tanpa memerlukan pengisian ulang hidrogen. Pihak JR berharap pada 10-20 tahun mendatang, NE Train ini bisa digunakan secara luas pada commuter train.<br />
Disadur dari alpen steel </div>SAVE ENERGY INFOhttp://www.blogger.com/profile/07038013949337323311noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2743416977921879194.post-10408801533959988702012-03-22T04:45:00.000-07:002012-04-03T18:22:14.205-07:00Penambahan Efisiensi PEM Fuel Cell<h2 class="contentheading" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgUO3uPu476rfDAyFqoKxQDBQu4sqn0R3XCgokgmneEj_IBTOSVKjIPii6RV5wKI2csGXD2QU6o_3EzLkhC3ovkVhuZ-_crxF0xcGbItcs-10A6v1S_LhaVTJUydttYIynSyPhzr1b8crk/s1600/KeSimpulan+Laporan+Penelitian+Senyawa+Kimia+yang+meningkatkan+efesiensi+PEM+fuel+cell+atau+Polymer+Electrolyte+Membrane+fuel+cell.png" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgUO3uPu476rfDAyFqoKxQDBQu4sqn0R3XCgokgmneEj_IBTOSVKjIPii6RV5wKI2csGXD2QU6o_3EzLkhC3ovkVhuZ-_crxF0xcGbItcs-10A6v1S_LhaVTJUydttYIynSyPhzr1b8crk/s320/KeSimpulan+Laporan+Penelitian+Senyawa+Kimia+yang+meningkatkan+efesiensi+PEM+fuel+cell+atau+Polymer+Electrolyte+Membrane+fuel+cell.png" width="320" /></a> <span style="font-size: small; font-weight: normal;">Sel bahan bakar sering disebut-sebut sebagai salah satu metode untuk membantu masyarakat mengurangi kecanduan terhadap bahan bakar fosil. Namun masih ada banyak pekerjaan yang harus dilakukan sebelum sel bahan bakar akan siap digunakan massal untuk transportasi, sumber listrik rumah tangga dan sebagainya. <a href="" name="more" title="more"></a></span></h2><div class="article-content" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><br />
Pakar kimia, Jeff Hurd dan George Shimizu telah mengambil peran di balik tipe sel bahan bakar ke tingkat desain yang lebih tinggi. Mereka telah menemukan bahan baru yang memungkinkan yang disebut PEM fuel cell atau polymer electrolyte membrane fuel cell, untuk bekerja pada temperatur yang lebih tinggi. Penemuan ini sangat penting dalam hal meningkatkan efisiensi dan menurunkan biaya bahan bakar.<br />
<br />
"Penelitian ini akan mengubah cara peneliti sampai ke titik yang dianggap siap sebagai bahan-bahan untuk aplikasi sel bahan bakar," kata Shimizu seorang profesor di Departemen Kimia di University of Calgary. Penelitian ini dilakukan oleh Shimizu, Hurd, Nathan Vaidhyanathan dan Venkataraman Thangadurai dari University of Calgary. Bersama Christopher Ratcliffe dan Igor Moudrakovski dari Steacie Institute for Molecular Sciences, National Research Council. Hasil penelitian ini baru saja diterbitkan di jurnal Nature Chemistry. Shimizu mengajukan paten temuannya pada kantor paten Amerika Serikat pada tahun lalu.<br />
<br />
Sel bahan bakar adalah sebuah perangkat konversi energi elektrokimia yang mengubah bahan kimia hidrogen dan oksigen ke dalam air dan energi listrik. Air biasanya membawa ion-ion (proton) dalam sel bahan bakar hidrogen tetapi penelitian ini menggunakan molekul didih yang lebih tinggi, terjebak dalam perancah molekuler. Saat ini, sel bahan bakar PEM dapat menghasilkan energi dari hidrogen di bawah 90°C, tepat di bawah titik didih air. Dengan bahan dari Shimizu, energi dapat dihasilkan pada temperatur yang lebih tinggi, hingga 150°C. Ini pada akhirnya bisa membuat sel bahan bakar lebih murah karena pada temperatur yang lebih tinggi logam murah dapat digunakan untuk mengubah hidrogen menjadi energi. Saat ini, platina yang digunakan sangat mahal. Juga, reaksi pada temperatur yang lebih tinggi akan lebih cepat sehingga meningkatkan efisiensi.<br />
<br />
"Pendekatan kita paling baru yang fokus pada keseimbangan antara struktur molekul yang teratur dan mobile komponen asli, semua sambil menunjukkan kemampuan aplikasi," kata Hurd, seorang kandidat PhD kimiawan di U of C. Kevin Colbow, direktur penelitian dan pengembangan di Ballard Power Systems, sebuah perusahaan yang mendesain dan memproduksi energi bersih sel bahan bakar hidrogen mengatakan, "Kami percaya bahwa perbaikan lebih lanjut pada konduktivitas dan ketahanan bahan-bahan ini dapat memberikan generasi berikutnya, PEM membran untuk sel bahan bakar."<br />
Disadur dari alpen steel </div>SAVE ENERGY INFOhttp://www.blogger.com/profile/07038013949337323311noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2743416977921879194.post-15690609078450569702012-03-22T04:36:00.000-07:002012-04-03T18:22:14.206-07:00Sistem Fuel Cell Sebagai Sel Bahan Bakar<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhQhlIdDEe_gh3ZxtZwLi1tPeHmeCkpe5trXsy6GtmvWwZR23z7691FeDYv_9D5H7q2w9ajkR1PiT2UxlJ1eIhX9XlV04YrdMaxYWNGRL4ih93dQUcrBWtA1sXiWPuceZWsQnl3-bLS4oA/s1600/fullimage_20058395815_647-730292.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="221" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhQhlIdDEe_gh3ZxtZwLi1tPeHmeCkpe5trXsy6GtmvWwZR23z7691FeDYv_9D5H7q2w9ajkR1PiT2UxlJ1eIhX9XlV04YrdMaxYWNGRL4ih93dQUcrBWtA1sXiWPuceZWsQnl3-bLS4oA/s320/fullimage_20058395815_647-730292.jpg" width="320" /></a></div><div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">1.Fuel Cell atau sel bahan bakar adalah sebuah device elektrokimia yang mengubah energi kimia ke energi listrik secara kontinu. Pada sebuah baterai biasa , energi kimia yang diubah oleh sebuah sel adalah tetap. Jika bahan bakar (fuel) dan oksidan di baterai telah habis , maka baterai tersebut harus di ganti atau di isi ulang (charge) . Perbedaan mendasar sebuah sel bahan bakar dengan baterai biasa ditentukan dengan supply bahan bakar (oksidan) ke dalam sel . Pada sel bahan bakar , energi dipasok terus menerus , hal ini tidak ubahnya dengan sebuah mesin yang memerlukan bahan bakar untuk mengubah dari energi kimia menjadi energi mekanik. Sedangkan pada sel bahan bakar , energi yang dihasilkan langsung menjadi energi listrik.<br />
<br />
2. Sifat Sifat Sel Bahan Bakar Secara Umum<br />
<br />
Sel bahan bakar ini di klasifikasikan sebagai pembangkit tenaga (power generator) sebab sel bahan bakar ini dapat beroperasi secara kontinu atau selama ada pasokan bahan bakar (fuel) dan oksidan. Karakteristik umum suatu sel bahan bakar adalah sebagai berikut :<br />
<br />
a. Sangat efisien (>85%)<br />
b. Modular (dapat ditempatkan dimana di perlukan )<br />
c. Ramah lingkungan (tidak berisik, emisinya rendah)<br />
d. Panas yang terbuang dapat di recovey<br />
e. Bahan bakarnya flexible <br />
f. Cocok untuk keperluan unattended operation<br />
<br />
a) Sangat efisien (>85%) <br />
<br />
Konversi energi kimia dari bahan bakar ke energi listrik memerlukan tiga (3) langkah proses . Proses yang saat ini banyak digunakan pembangkit tenaga listrik . Ke tiga tahap tersebut adalah :<br />
<br />
a. Produksi panas yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar <br />
b. Konversi dari panas ke energi mekanik <br />
c. Konversi energi mekanik ke energi listrik <br />
<br />
Untuk mesin combusi , tahap a dan b di kombinasikan dengan cara yang umum. Effisiensi pada tahap B terbatas . Effisiensi totalnya hanya sekitar 41% . Pendekatan lain yang digunakan untuk menkonversi energi kimia menjadi energi listrik dengan reaksi elektrokimia dengan supply yang kontinu pada reaktan di dalam sebuah sel galvanik. Device jenis ini dinamakan Fuel Cell atau sel bahan bakar. Pada sel ini tahap b tidak diperlukan lagi sehingga effisiensinya bisa mencapai 85 %.<br />
<br />
b) Modular (dapat ditempatkan dimana di perlukan ) <br />
<br />
Sel bahan bakar ini mempunyai rapat energi yang tinggi . Sebuah sel bahan bakar yang dipakai pada salah satu spacecraft atau wahana antariksa dengan berat 30 kg , panjang 63,5 cm dan diameter 31.7 cm dapat mengasilkan energi 1 Kw pada tegangan 26,5 V,dan digunakan selama 14 hari misi di luar angkasa.<br />
Dengan rapat energi yang besar dan ukuran (volume ) yang tidak besar , maka sel bahan bakar ini dapat diletakkan di mana diperlukan.</div><div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"> c) Ramah lingkungan (tidak berisik, emisinya rendah)<br />
<br />
Sel bahan bakar ini bekerja dengan reaksi :<br />
<br />
Anode H2 - 2H+ + 2e<br />
Katode ½ O2 + 2H+ + 2e H2O<br />
Total Reaksi H2 + ½ O2 H2O<br />
<br />
Secara teoritis , limbah atau emisi yang dihasilkan adalah air (H2O) . Berbeda dengan pada pembakaran biasa dengan menggunakan mesin , dimana limbah yang dihasilan adalah gas gas yang berpotensi untuk mencemari lingkungan seperti Sox , Nox , dan CO. Selain itu jika menggunakan pembangkit daya yang konvensional , polusi kebisingan juga dapat terjadi . Sel bahan bakar ini tidak menghasilkan suara, karena seperti hal nya baterai biasa yang tidak menimbulkan suara , sel bahan bakar ini juga demkian , perbedaannya , jika baterai biasa memerlukan penggantian elektrolit dan pengisian ulang , maka sel bahan bakar tidak memerlukan hal tersebut , akan tetapi jika bahan bakarnya habis , maka sel ini juga tidak dapat berfungsi.<br />
<br />
Selain itu keuntungan menggunakan sel bahan bakar ini adalah , limbah limbah emisi seperti CO , dapat dimasukkan ke sel ini menghasilkan CO2 dan energi . <br />
<br />
d) Panas yang terbuang dapat di recovey<br />
<br />
Ada beberapa jenis sel bahan bakar yang memerlukan suhu operasi diatas 300oC , dan panas yang terbuang dapat di recovery dan dimasukkan kembali ke sel bahan bakar.<br />
<br />
e) Bahan bakarnya flexible <br />
<br />
Bahan bakar yang digunakan untuk sel bahan bakar dapat digunakan beberapa macam , kebanyakan menggunakan hidrogen dan oksigen sebagai bahan bakar dan oksidan nya. Selain menggunakan kedua bahan tersebut , bahan bakar lain yang dicoba digunakan antara lain ammonia , hidrazine, methanol dan batubara. <br />
<br />
f) Cocok untuk keperluan unattended operation<br />
<br />
Sel bahan bakar ini sangat cocok digunakan untuk keadaan unattended operation dimana energy dengan rapat energi yang besar diperlukan. Sel bahan bakar ini sangat cocok untuk aplikasi aplikasi yang memerlukan energi terutama di daerah remote yang jauh dari jangkauan listrik. <br />
<br />
3. Pengoperasian Sel Bahan Bakar<br />
<br />
Pada prinsipnya sebuah sel bahan bakar bekerja dengan prinsip diatas . Dua buah elektrode karbon yang tercelup dalam larutan elektrolit (dalam hal ini asam) dan dipisahkan dengan sebuah pemisah gas. Bahan bakar , dalam hal ini hidrogen , di gelembungkan melewati permukaan satu elektrode melewati elektrode lainnya. Ketika kedua elektrode yang secara listrik dihubungkan dengan beban luar , beberapa hal terjadi yaitu :<br />
<br />
a. Hidrogen menempel pada permukaan katalitik elektrode , membentuk ion ion hidrogen dan elektron elektron.<br />
<br />
b. Ion ion hidrogen (H+) migrasi melewati elektrolit dan pemisah gas ke permukaan katalitik elektrode oksigen<br />
<br />
c. Secara simultan, elektron elektron bergerak melewati lintasan luar (external circuit) pada permukaan katalitik yang sama<br />
<br />
d. Oksigen, ion ion hidrogen , dan elektron bersatu pada permukaan elektrode membentuk air (H2O)<br />
<br />
Mekanisme reaksi pada sel bahan bakar ini (elektrolit asam dan basa) dapat dilihat pada tabel berikut .<br />
Elektrolit Asam Elektrolit Basa<br />
Anode H2 - 2H+ + 2e H2 + 2 OH- 2H2O + 2e<br />
Katode ½ O2 + 2H+ + 2e H2O ½ O2 + 2e + H2O 2 OH-<br />
Total Reaksi H2 + ½ O2 H2O H2 + ½ O2 H2O<br />
<br />
Perbedaan mendasar pada secara elektrokimia adalah , konduktor dalam larutan asam adalah ion hidrogen (H+) dan (OH-) atau ion hidroksil dalam elektrolit basa. Pada elektrolit asam , air dihasilkan di katode sedangkan pada sel bahan bakar jenis basa air di hasilkan di anode.<br />
<br />
Reaksi total yang dihasilkan adalah air dan energi. Reaksi dari satu ekivalen elektrokimia bahan bakar secara teoritis akan menghasilkan 26.8 Ah DC <br />
<br />
<br />
4. Komponen Komponen Dasar Sel Bahan Bakar<br />
<br />
Komponen komponen penting dari sebuah sel bahan bakar adalah :<br />
<br />
a. Anode (elektrode bahan bakar) berfungsi menjadi antar muka untuk bahan bakar , elektrolit, mengkatalisa reaksi oksidasi dan menghubungkan elektron elektron dari tempat reaksi ke beban luar (external circuit).<br />
<br />
b. Katode (oksigen elektrode) berfungsi sebagai antar muka untuk oksigen dan elektrolit, katalis reaksi reduksi oksigen, dan menghubungkan elektron elektron dari sirkuit luar ke tempat reaksi .<br />
<br />
c. Elektrolit , berfungsi memindahkan ion ion yang terlibat dalam reaksi reaksi reduksi dan oksidasi dalam sel bahan bakar. Elektrolit ini sangat berpengaruh pada kinerja kerja sel bahan bakar.<br />
<br />
Komponen komponen lain yang mungkin diperlukan seperti pemisah sel , <br />
<br />
5. Karakteristik Karakteristik Umum Unjuk Kerja Sel Bahan Bakar <br />
<br />
Unjuk kerja sel bahan bakar ditentukan oleh kurva rapat arus terhadap tegangan. Ide dasarnya adalah sebuah sel bahan bakar tunggal H2/O2 yang dapat menghasilkan tegangan 1.23 V pada kondisi ambient. Pada kondisi sesungguhnya , tegangan tersebut kurang dari 1.23 V dan berkurang sejalan dengan naiknya beban (rapat arus). <br />
<br />
a) Polarisasi aktivasi menunjukkan adanya kehilangan energi yang berhubungan dengan reaksi di elektrode. Kebanyakan zat kimia beraksi melibatkan sebuah energi penghalang (barrier energy) dimana penghalang tersebut harus di lewati supaya reaksi dapat terjadi. Reaksi elektrokimianya, <br />
<br />
b) Polarisasi ohmic atau polarisasi tahanan menunjukkan jumlah total berkurangnya tahanan dalam sel, termasuk impedansi elektronik yang melewati elektrode elektrode, pertemuan antar muka larutan, pengumpul arus, dan impedansi ionik yang melewati elektrolit. Berkurangnya tahanan ini mengikuti hukum Ohm ohm= iR . dimana<br />
<br />
ohm = polarisasi tahanan , mV<br />
. I = rapat arus , mA/cm2<br />
R = tahanan total sel , cm2<br />
<br />
c) Polarisasi konsentrasi menunjukkan kehilangan energi yang berkaitan dengan efek perpindahan massa. Unjuk kerja sebuah reaksi pada elektrode mungkin terhambat karena adanya di fusi masuk dan di fusi keluar dari tempat terjadinya reaksi. Pada kenyataannya, beberapa arus, yaitu rapat arus yang terbatas (IL) dapat tercapai dengan proses difusi yang menyeluruh. Polarisasi konsentrasi dapat di hitung dengan :<br />
<br />
kons= polarisasi konsentrasi, mV<br />
R = Suhu , K<br />
..n = jumlah elektron<br />
F = bilangan Faraday <br />
..i = rapat arus, mA/cm2<br />
iL = rapat arus terbatas, mA/ cm2<br />
<br />
Polarisasi konsentrasi terjadi secara independen pada tiap elektrode, untuk sel total <br />
kons (total)= kons(anode) + kons(katode)<br />
<br />
Total polarisasi pada sel ini menghasilkan tegangan antara 0.5 V dan 0.9 V pada arus 100 hingga 400 mA/cm2 per sel. Unjuk kerja sel bahan bakar dapat ditingkatkan dengan menaikkan suhu dan tekanan parsial. <br />
<br />
6. Klasifikasi Sistem Sel Bahan Bakar<br />
<br />
Sistem sel bahan bakar dapat dibuat dengan beberapa konfigurasi yang berbeda bergantung pada kombinasi dan jenis bahan bakarnya (fuel) dan oksidan. Selain itu jenis sel bahan bakar bergantung juga dengan tipe pemasokan bahan bakarnya ada yang langsung (direct) dan tak langsung (indirect) , jenis elektrolit yang digunakan, suhu opeasional dsb. Beberapa parameter tersebut dapat di lihat di tabel bawah ini :<br />
<br />
Bahan Bakar Oksidan Suhu (0C) Elektrolit<br />
Langsung Tak Langsung <br />
Hidrogen Hydride Oksigen Rendah (120) Larutan Asam<br />
Hydrazine Ammonia Oksigen (udara) Menengah (120 – 260) Sulfat<br />
Ammonia Hydrocarbon Hidrogen peroksida Fosforik<br />
Hydrocarbon Methanol Tinggi (260 – 750) Solid Polymer Electrolyte (SPE)<br />
Methanol Ethanol Larutan Basa <br />
Gas Batubara Batubara Molten Alkaline<br />
Larutan karbonat<br />
Molten Carbonate<br />
Solid Oxide <br />
<br />
Klasifikasi diatas dapat di terangkan sebagai berikut :<br />
<br />
Cara Penginjeksian Bahan Bakar <br />
<br />
a) Langsung ; bahan bakar yang digunakan langsung di oksidasi secara elektrokimia dalam sel bahan bakar dan di umpan langsung (fed)<br />
<br />
b) Tak langsung; pada jenis ini bahan bakar tidak langsung di masukkan (fed) akan tetapi melalui proses yang memudahkan untuk di oksidasi menjadi gas yang mengandung hidrogen, setelah itu baru dimasukkan ke sel bahan bakar.<br />
<br />
Bahan Bakar<br />
<br />
Bahan bakar yang digunakan biasanya bergantung pada jenis sel bahan bakar yang digunakan. Selain itu cara penginjeksian ke sel juga mempengaruhi bahan bakarnya .<br />
<br />
Langsung (< 1200C) : Hidrogen, Hydrazine, metanol,<br />
Tak langsung (< 1200C) : Ammonia (NH3) atau hydrazine <br />
<br />
Langsung (< 120 - 2600C) : Gas batubara, ammonia<br />
Tak langsung (< 120 - 2600C) : Hidrokarbon, metahol. Etanol,batubara<br />
<br />
Langung (2600C – 7500C ) : Batubara<br />
<br />
Perbandingan Bahan Bakar Berdasarkan Lokasi Pemakaian<br />
<br />
Remote (luar angkasa, bawah air) : Hidrogen, hydrazine<br />
Militer : hidrokarbon cair, metanol<br />
<br />
Perbandingan Sistem Elektrolit Terhadap Suhu Berdasarkan Kapasitas Panas Elektrolit<br />
<br />
Suhu Rendah : Asam Sulfat, larutan polimer padat (SPE) , larutan basa<br />
<br />
Suhu Menengah : Asam fosfat, larutan basa<br />
<br />
Suhu Tinggi : molten carbonate, molten alkaline<br />
<br />
Suhu Sangat Tinggi : Oksida padat (keramik)<br />
<br />
7. Deskripsi Sistem Sel Bahan Bakar<br />
<br />
Pada dasarnya sebuah sel bahan bakar terdiri dari beberapa jenis , diantaranya jenis asam dan jenis basa. Sel bahan bakar jenis asam terdiri dari dari dua jenis yaitu jenis Larutan polimer padat (SPE) dan asam fosfat. Sedangkan jenis basa terdiri dari sel bahan bakar molten carbonate, dan Solid Oxide (oksida padat).<br />
<br />
a. Sel bahan bakar Jenis Asam<br />
<br />
Sistem larutan polimer padat (SPE= Solid Polymer Electrolyte) ; <br />
Sistem larutan polimer padat (SPE) menggunakan membran penukar ion sebagai elektrolit. Keuntungan menggunakan sistem ini ;<br />
<br />
a) Elektrolitnya padat , tidak dapat berubah , berpindah atau menguap keluar sistem<br />
<br />
b) Satu satunya phase padat yang ada adalah air, minimalkan korosi<br />
Selain keuntungannya , ada juga kerugian sistem ini antara lain ;<br />
<br />
b.1) Sistem ini harus jenuh dari air untuk menaikkan unjuk kerja , konsekuensi yang dihadapi adalah sistem ini harus terhindar dari kondisi uap air yang tidak boleh menguap melebihi kecepatan pembentukan produk (air); sel bahan bakar ini beroperasi pada kondisi jangkah 60oC pada tekanan ambient dan 1200C pada tekanan elevated. <br />
<br />
b.2) SPE ini dapat membeku pada 00C, sehingga untuk kondi seperti ini , sel ini tidak dapat digunakan.<br />
<br />
Sistem asam fosfat;<br />
<br />
Sistem asam fosfat beroperasi pada suhu 1500C hingga 220oC. Pada suhu lebih rendah, asam fosfat mempunyai sifat buruk sebagai penghantar listrik. Pada suhu lebih tinggi , kestabilan material (elektrode) menjadi terbatas (karbon dan platina). Keuntungan menggunakan sistem ini adalah ;<br />
<br />
a) Elektrolit yang digunakan stabil<br />
<br />
b) Asam fosfat yang digunakan dapat sangat tinggi konsentrasinya ( 100%) dimana pada kondisi ini tekanan uap air sangat rendah dan keadaan tuna (steady state) penggantian air oleh reaktan gas akan selalu sama dengan laju pembentukan air<br />
<br />
c) Pada 1500C hingga 220oC , unjuk kerja anode sangat baik bahkan pada saat unjuk kerja di katode jelek.<br />
Pada kenyataannya , teknologi utama yang dipercaya pada dalam sel jenis ini adalah meningkatkan kemampuan elektrode katode. Sistem ini juga disiapkan untuk menggunakan bahan bakar yang mengandung gas CO. <br />
<br />
c) Sel bahan bakar Jenis Basa<br />
<br />
Walaupun kebanyakan sel bahan bakar jenis ini beroperasi pada suhu tinggi ( > 2500C) dengan konsentrasi kalium hidoksida (KOH) 85 %, pada kenyataannya sel ini banyak digunakan pada suhu < 1200C dengan menggunakan konsenteasi KOH antara 35 % - 50 % . Suhu yang lebih rendah tersebut di gunakan karena memperpanjang usia komponen serta elektrolitnya.<br />
<br />
Sel bahan bakar jenis basa ini di karakterisasikan sebagai berikut :<br />
<br />
Konduksi ionic di hasilkan oleh ion hidroksi (OH-)<br />
<br />
Elektrokatalis yang digunakan dapat nikel , perak, oksida logam, spinel, dan logam mulia.<br />
<br />
Konstruksi material elektrode termasuk karbon, nikel, dan stainless steel<br />
<br />
Keuntungan menggunakan sel bahan bakar jenis basa antara lain :<br />
a) Unjuk kerja elektrode di katode jauh lebih baik daripada elektrode yang sama pada sel bahan bakar jenis asam<br />
<br />
b) Konstruksi materialnya lebih murah <br />
<br />
Kerugian menggunakan sistem ini adalah elektrolitnya bereaksi dengan CO2 menghasilkan kalium karbonate (CO-3) . Penggunaan sel jenis ini terbatas , yang terpenting digunakan pada aplikasi aplikasi luar angkasa atau dalam air dengan kondisi bahan bakar hidrogen dan oksigen murni.<br />
<br />
Sel Bahan Bakar Molten Carbonate<br />
<br />
Sel jenis ini menggunakan logam logam alkali karbonat (Li, K,Na) sebagai elektrolit. Garam garam jenis ini akan berfungsi sebagai elektrolit hanya jika pada fasa cair, oleh sebab itu sel ini beroperasi pada suhu 6000C – 7000C , dimana kondisi ini adalah diatas titik leleh karbonat. Molten carbonate di karakterisasikan sebagai :<br />
<br />
Konduksi ionic oleh ion karbonate ; jadi ion karbonate harus terlibat dalam dua reaksi elektrode .<br />
<br />
½ O2 + CO2 + 2e CO23 - (katode)<br />
CO23 - + H2 CO2 + H2O + 2e (anode)<br />
_____________________________________ +<br />
½ O2 + H2 H2O (total)<br />
<br />
Akibat dari kondisi ini maka CO2 harus di daur ulang dari anode ke katode. Pada 6000C – 7000C , reaksi elektrode di proses dengan tanpa harus menggunakan katalis yang spesifik. Nikel dan nikel oksida berfungsi dengan baik , sedangkan logam logam mulia tidak.<br />
Gambar 3<br />
<br />
<br />
Keuntungan dengan menggunakan molten carbonate<br />
a) Unjuk kerja sel bagus, aktivasi polarisasi rendah<br />
b) Pada 6000C – 7000C, jika ada gas CO dalam bahan bakar, akan langsung diubah ke hidrogen pada anode melalui mekanisme reaksi gas air <br />
CO + H2 CO2 + H2 <br />
c) Panas sisa dari bahan bakar dapat digunakan untuk keperluan lain (industri)<br />
<br />
Kerugian menggunakan sistem ini ;<br />
<br />
a) Pada suhu tinggi material yang digunakan , kurang dapat bertahan lama <br />
<br />
b) Sejumlah CO2 diperlukan untuk menyelesaikan reaksi pada katode (biasanya ini dilakukan dengan cara memasukkan kembali CO2 dari keluaran anode ke jalan masuk katode.<br />
<br />
Sel bahan bakar jenis ini sangat cocok digunakan di pada pembangkit listrik yang menggunakan batubara sebahai bahan bakarnya.<br />
<br />
Sel Bahan Bakar Oksida Padat (keramik oksida) <br />
<br />
Sel bahan bakar ini adalah sel bahan bakar yang padat , elektrolitnya adalah logam oksida yang melewatkan / menghantarkan ion melewati lattice crystal . Zirconia yang stabil biasanya digunakan sebagai elektrolit. Sel ini beroperasi pada suhu 9000C – 10000C . Sel ini biasanya di konifgurasikan ke dalam bentuk tubular.<br />
Seperti pada gambar berikut :<br />
<br />
<br />
Katode menggunakan logam oksida seperti oksida praseodymium atau oksida indium ; anode biasanya menggunakan nikel<br />
<br />
Karena digunakan pada suhu tinggi , konstruksi materialnya biasanya keramik atau oksida logam <br />
<br />
Sel bahan bakar jenis ini memiliki keuntungan hampir sama dengan sel jenis molten carbonate , mempunyai unjuk kerja yang baik dengan bahan bakar hidrogen atau hidrogen yang bercampur dengan karbon monoksida, tidak memerlukan katalis jenis logam mulia dan kemampuan untuk menahan panas suhu tinggi.<br />
Kekurangan dari sel jenis ini adalah pengoperasiannya pada suhu sangat tinggi 10000C<br />
<br />
Sel jenis ini banyak digunakan sebagai baterai untuk wahan antariksa .</div><br style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;" /><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Daftar Pustaka</span><br style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;" /><br style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;" /><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">1. Linden, David; Handbook Of Batteries And Fuel Cell,41-1,Mc-Graw-Hill (1984)</span><br style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;" /><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">2. Breither, Manfred W; Electrochemical Process In Fuel Cell, 1969 </span>SAVE ENERGY INFOhttp://www.blogger.com/profile/07038013949337323311noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2743416977921879194.post-17284467571405494592012-03-22T04:35:00.000-07:002012-04-03T18:22:14.206-07:00Sekilas Fuel Cell Sebagai Sel Bahan Bakar<div class="separator" style="clear: both; color: black; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi9sZ_X2yjs0KVq_rtz_vR4Rt1ySC8Ihek2mgFGXnjU1tT6zFQzQ12sIn23ePm_0KcSQS8GmX6i3l0zi5g9K3KxVEA4JZJ5PgukUHQ0JSRj6R39taHANYyTf75zknzTtSyHtBJnf575ez0/s1600/h-racer.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="257" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi9sZ_X2yjs0KVq_rtz_vR4Rt1ySC8Ihek2mgFGXnjU1tT6zFQzQ12sIn23ePm_0KcSQS8GmX6i3l0zi5g9K3KxVEA4JZJ5PgukUHQ0JSRj6R39taHANYyTf75zknzTtSyHtBJnf575ez0/s320/h-racer.jpg" width="320" /></a></div><h2 class="contentheading" style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"> <a class="contentpagetitle" href="http://www.alpensteel.com/article/65-109-energi-fuel-cell-sel-bahan-bakar/2624--fuel-cell-sebagai-sel-bahan-bakar.html"></a><span style="font-size: small;">Wiki: Sel bahan bakar</span></h2><div class="root" style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><strong>Sel bahan bakar</strong> (<a href="http://wapedia.mobi/id/Bahasa_Inggris">bahasa Inggris</a>: <strong>fuel cell</strong>) adalah sebuah alat <a href="http://wapedia.mobi/id/Elektrokimia">elektrokimia</a> yang mirip dengan <a href="http://wapedia.mobi/id/Baterai">baterai</a>, tetapi berbeda karena dia dirancang untuk dapat diisi terus reaktannya yang terkonsumsi; yaitu dia memproduksi listrik dari penyediaan bahan bakar <a href="http://wapedia.mobi/id/Hidrogen">hidrogen</a> dan <a href="http://wapedia.mobi/id/Oksigen">oksigen</a> dari luar. Hal ini berbeda dengan energi internal dari baterai. Sebagai tambahan, elektroda dalam baterai beraksi dan berganti pada saat baterai diisi atau dibuang energinya, sedangkan elektroda sel bahan bakar adalah katalitik dan relatif stabil.</div><div class="root" style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><a href="http://wapedia.mobi/id/Reaktan">Reaktan</a> yang biasanya digunakan dalam sebuah sel bahan bakar adalah <a href="http://wapedia.mobi/id/Hidrogen">hidrogen</a> di sisi <a href="http://wapedia.mobi/id/Anode">anode</a> dan <a href="http://wapedia.mobi/id/Oksigen">oksigen</a> di sisi <a href="http://wapedia.mobi/id/Kathoda">kathoda</a> (sebuah sel hidrogen). Biasanya, aliran reaktan mengalir masuk dan produk dari reaktan mengalir keluar. Sehingga operasi jangka panjang dapat terus menerus dilakukan selam aliran tersebut dapat dijaga kelangsungannya.</div><div class="root" style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Sel bahan bakar seringkali dianggap sangat menarik dalam aplikasi modern karena efisiensi tinggi dan penggunaan bebas-emisi, berlawanan dengan bahan bakar umum seperti <a href="http://wapedia.mobi/id/Methane">methane</a> atau <a href="http://wapedia.mobi/id/Gas_alam">gas alam</a> yang menghasilkan <a href="http://wapedia.mobi/id/Karbon_dioksida">karbon dioksida</a>. Satu-satunya <a href="http://wapedia.mobi/id/Hasil_produk">hasil produk</a> dari bahan bakar yang beroperasi menggunakan hidrogen murni adalah <a href="http://wapedia.mobi/id/Uap_air">uap air</a>. Namun ada kekhawatiran dalam proses pembuatan hidrogen yang menggunakan banyak energi. Memproduksi hidrogen membutuhkan "carrier" hidrogen (Biasanya <a href="http://wapedia.mobi/id/Bahan_bakar_fosil">bahan bakar fosil</a>, meskipun air dapat dijadikan alternatif), dan juga listrik, yang diproduksi oleh bahan bakar konvensional. Meskipun sumber <a href="http://wapedia.mobi/id/Energi_alternatif">energi alternatif</a> seperti <a href="http://wapedia.mobi/id/Energi_angin">energi angin</a> dan <a href="http://wapedia.mobi/id/Energi_surya">surya</a> dapat juga digunakan, namun sekarang ini mereka sangat mahal.</div>SAVE ENERGY INFOhttp://www.blogger.com/profile/07038013949337323311noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2743416977921879194.post-39671135901384278982012-03-16T07:28:00.000-07:002012-03-16T07:28:35.344-07:00Sekilas Tentang Bioenergi<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhrtNgryrK79fxgtWcRoUOAwvSB6iOvl_Hud_iNIzP2ccuZy_omg5ysZMkeyX-YhRwrDqonk8kVMAQufWdpc2dQx-YM2PAVDMshajjqbkJQeA56JRulotfDgTyB33dHMrNzs9P7cZ3joKI/s1600/71wt19.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="215" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhrtNgryrK79fxgtWcRoUOAwvSB6iOvl_Hud_iNIzP2ccuZy_omg5ysZMkeyX-YhRwrDqonk8kVMAQufWdpc2dQx-YM2PAVDMshajjqbkJQeA56JRulotfDgTyB33dHMrNzs9P7cZ3joKI/s320/71wt19.jpg" width="320" /></a></div><br />
<h1 class="post-title" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"></h1><div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span style="color: blue;">Bioenergi</span> merupakan energi alternatif yang berasal dari sumber-sumber biologis. Keunggulan pemanfaatan bioenergi ini adalah meningkatkan kualitas lingkungan, meningkatkan pertumbuhan ekonomi, serta mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil.</span><span style="font-size: small;">Saat ini pengembangan bioenergi telah sampai pada generasi keempat yakni mengubah vegoil dan biodiesel menjadi gasoline. Generasi pertama pengembangan bioenergi ini dinilai kurang etis karena berkompetisi dengan bahan pangan dan pakan menjadi vegetable oil, biodiesel, bio-alcohol, biogas, solid biofuel, dan syngas. Pemanfaatan bahan diluar pangan dan pakan dimulai pada generasi kedua diantaranya menggunakan limbah, cellulose dan tanaman yang didedikasikan untuk pengembangan energi (dedicated energy crops), yang mengubah biomass menjadi liquid technology. Generasi ketiga pengembangan biofuel adalah oligae yang berasal dari algae. Selain itu, Pemanfaatan bioenergi saat ini bahkan telah sampai pada pengembangan bahan bakar pesawat terbang. The Embraer EMB 202 Ipanema merupakan pesawat pertama yang berbahan bakar ethanol dan banyak dimanfaatkan di lahan pertanian (agricultural aircraft). Selain itu, telah dikembangkan juga syngas berbahan dasar kayu yang dimanfaatkan sebagai generator.</span></div><div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">Pada tahun 2005 negara di belahan Amerika Selatan telah memproduksi 16.3 milyar liter ethanol, menyumbang 33.3 persen produksi dunia dan 42 persen produksi ethanol yang dimanfaatkan sebagai bahan bakar. Negara yang telah menggunakan BE 10 (campuran 10% ethanol dan 90% BBM), diantaranya AS, Kanada, India, Thailand, China, Filipina dan Jepang. Hanya Brasil yang telah menggunakan BE 20. Adanya teknologi hybrid saat ini, Brazil tidak ada lagi kendaraan yang hanya menggunakan gasoline tetapi telah memakai 20-25 % ethanol (E25). Dari data yang didapatkannya, sebanyak 3 juta mobil telah beroperasi menggunakan 100 % ethanol dan 6 juta mobil berteknologi hybrid (flexible-fuels vehicles). </span></div><div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">Langkah-langkah antisipatif juga telah dilakukan negara-negara maju untuk menghadapi krisis energi dimasa yang akan datang dengan cara mengarahkan kebijakan energi strategis untuk beralih dari energi fosil ke energi terbarukan terutama bioenergi. Pemerintah Australia mengatur kebijaksanaan pemakaian biofuel untuk transportasi,industri serta pembangkit tenaga listrik. Di USA, akhir 2005 produksi Biodiesel AS mencapai 4 miliar galon dan akan meningkat menjadi 8 miliar galon pada 2012. Selain itu, pada tahun 2005 Belanda juga mengambil kebijaksanaan untuk impor 400 ribu ton kelapa sawit dari Indonesia untuk dikonversi menjadi biodiesel. Selain negara-negara tersebut diatas, Indonesia juga mengeluarkan kebijakan melalui Instruksi Presiden RI No.1 Tahun 2006, Untuk mendorong Departemen Pertanian melakukan penyediaan dan pengembangan bahan baku BBN untuk mengurangi ketergantungan terhadap BBM. Pada tahun pada tahun 2025, pemerintah Indonesia menargetkan penggunaan biofeul sebesar 5 %.</span></div><div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><br />
</div><div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span style="color: blue;">PENGEMBANGAN BIOENERGI DI INDONESIA</span><br />
Pemanfaatan energi alternatif yang gencar digalakkan akhir-akhir ini bukan tanpa alasan. Pada tahun 2010, diperkirakan sebesar 23 Juta kL bensin diperlukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Namun pertamina hanya mampu memasok sekitar 16 Jt kL/tahun dan cenderung konstan, padahal setiap tahun kebutuhan masyarakat terus meningkat sebesar 10 %. Akibatnya, pemerintah kewalahan memenuhi kebutuhan bensin dalam negeri. Selain itu, semakin menipisnya persediaan bahan bakar fosil dan emisi karbon juga menjadi salah satu pendorong utama. </span></div><div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">Berdasarkan hasil kajian Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) paling mutakhir tentang kondisi energi di Indonesia. Jika tidak ada eksplorasi baru, menurut kalkulasi ESDM, cadangan minyak bumi sekitar 9,7 barel dan diperkirakan akan habis 15 tahun lagi. Untuk cadangan batubara kita sekitar 50 miliar ton (3% potensi dunia) diperkirakan dapat digunakan sedikitnya 150 tahun mendatang. Untuk cadangan panas bumi sekitar 27 ribu MW (40% potensi dunia) dan gas 60 tahun lagi. Sedangkan untuk Tenaga air sekitar 75 ribu MW (0,02% potensi dunia). Jika pemerintah tidak berinisiatif mencari bahan terbarukan, maka negeri ini akan semakin terpuruk dalam hal pemenuhan energi. Terjadinya krisis energi, khususnya bahan bakar minyak (BBM) yang diinduksi oleh meningkatnya harga BBM dunia telah membuat Indonesia perlu mencari sumber-sumber bahan bakar alternatif yang mungkin dikembangkan di Indonesia.</span></div><div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">Indonesia sebagai salah satu negara tropis yang memiliki sumberdaya alam yang sangat potensial. Usaha pertanian merupakan usaha yang sangat potensial untuk dikembangkan di Indonesia karena Indonesia memiliki potensi sumber daya lahan, agroklimat dan sumber daya manusia yang memadai. Kondisi iklim tropis dengan curah hujan yang cukup, ketersediaan lahan yang masih luas, serta telah berkembangnya teknologi optimalisasi produksi dapat mendukung kelayakan pengembangan biofuel (bioenergi).</span></div><div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">Biofuel adalah bahan bakar dari sumber hayati (renewable energy). Biofuel, apabila diartikan untuk pengganti BBM, maka biofuel merupakan salah satu bentuk energi dari biomassa dalam bentuk cair, seperti biodiesel, bioethanol dan biooil. Di Indonesia ada 49 jenis tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi. Beberapa tanaman yang potensial sebagai penghasil bioenergi adalah kelapa sawit, kelapa, jarak pagar, kapas, kanola, dan rapeseed untuk biodiesel, serta ubi kayu, ubi jalar, tebu, sorgum, sagu, aren, nipah, dan lontar untuk bioetanol (Sumaryono 2006). Selain potensial sebagai penghasil bioenergi, beberapa komoditas tersebut, seperti kelapa sawit, kelapa, kapas, ubi kayu, tebu, dan sagu, juga merupakan komoditas sumber bahan pangan dan pakan. Pengembangan komoditas sumber bahan pangan sebagai bahan baku bioenergi dipandang kurang etis karena berkompetisi dengan bahan pangan dan pakan. </span></div><div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">Agar target diversifikasi energi tahun 2025 mendatang yang meningkatkan porsi energi terbarukan menjadi 5 % dari total kebutuhan energi nasional perlu dirintis dari sekarang. Jika saat ini 23 Juta kL bensin diperlukan maka setidaknya 1,15 juta kL bioetanol perlu diproduksi. Saat ini bioetanol yang diproduksi baru mencapai 187.800 kL/tahun atau baru 16 % dari target seharusnya. Untuk itu Indonesia memang perlu usaha keras untuk mencapainya. Pengembangan Etanol sebagai bahan bakar telah dilakukan BBPT dengan telah memiliki Pilot Plant Etanol berkapasitas 8000 liter per hari dengan kadar 99%. Hanya mampu memproduksi Fuel Grade Ethanol (FGE) 50 liter/ hari . Satu unit mesin FGE dengan kapasitas 60 kilo liter/ hari memerlukan investasi sekitar 7,5 juta USD. Kebutuhan mendesak masyarakat terhadap kecukupan energi yang berkelanjutan tentunya menjadi pertimbangan yang cukup bagi pemerintah dalam memutuskan kemana bangsa ini akan menggantungkan kebutuhan energinya di masa yang akan datang.</span></div><div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">Disadur dari apwardhanu</span></div>SAVE ENERGY INFOhttp://www.blogger.com/profile/07038013949337323311noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2743416977921879194.post-59423669910145189922012-03-16T07:03:00.001-07:002012-04-05T20:00:48.881-07:00Sekilas Tahapan Audit Energi<div class="separator" style="clear: both; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhWu_fhU_AQjYttuBZu2PJb8AbwPS9Fwa5IY47ncV3mryw7X5oudSF1jVBmmO0M_DCF8dmtsXzr6UUxEATYcVUn_WmAF85fazCH7RubAs4wiJf1eBhiQkagWiOyBSjfsz7bcnMsFK_7zYQ/s1600/1.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhWu_fhU_AQjYttuBZu2PJb8AbwPS9Fwa5IY47ncV3mryw7X5oudSF1jVBmmO0M_DCF8dmtsXzr6UUxEATYcVUn_WmAF85fazCH7RubAs4wiJf1eBhiQkagWiOyBSjfsz7bcnMsFK_7zYQ/s320/1.jpg" width="320" /></a></span></div><div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"></div><div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span class="st"><i>Audit energi</i> adalah proses evaluasi pemanfaat energi dan identifikasi peluang penghematan energi serta rekomendasi peningkatan efisiensi pada suatu perusahaan. Sedangkan arti kata </span><b>Audit</b> sendiri dalam arti luas bermakna evaluasi terhadap suatu organisasi, sistem, proses, atau produk. Audit dilaksanakan oleh pihak yang kompeten, objektif, dan tidak memihak, yang disebut <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Auditor" title="Auditor">auditor</a>. Tujuannya adalah untuk melakukan verifikasi bahwa subjek dari audit telah diselesaikan atau berjalan sesuai dengan standar, regulasi, dan praktik yang telah disetujui dan diterima. </span></div><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"> Tahapan audit energi dibagi menjadi 3 tahap yaitu : </span></span><br />
<div class="MsoNormal" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;"><b>TAHAP 1: AUDIT ENERGI AWAL :</b> </span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">Pengumpulan dan penyusunan data historis energi tahun sebelumnya Menghitung Intensitas Konsumsi Energi (IKE) tahun sebelumnya Bandingkan dengan standard IKE Hemat Sedang Boros</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;"><b>TAHAP 2: AUDIT ENERGI RINCI :</b></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">Jika ada indikasi pemborosan, baru dilakukan tahapan berikut Lakukan penelitian dan pengukuran konsumsi energi Bandingkan hasil pengukuran dengan standard IKE Identifikasi kemungkinan Peluang Hemat Energi (PHE) Analisis PHE Rekomendasi PHE</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;"><b>TAHAP 3. IMPLEMENTASI :</b></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">Implementasikan rekomendasi dari hasil analisis PHE Re enginering Investasi tambahan Investasi baru Lakukan monitoring dan evaluasi terhadap implementasi Kemungkinan hasil : Baik Ada peluang lebih baik</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;"><b>AUDIT ENERGI INDUSTRI :</b></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">Meliputi Energi Listrik Listrik Kantor Listrik Fasilitas Umum Listrik Unit Produksi Energi Bahan Bakar BBM/Gas Keperluan Kantor BBM/Gas Keperluan Produksi</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;"><b>OBJEK LISTRIK YANG DIAUDIT :</b></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">Kualitas Daya meliputi Rugi Tegangan Rugi Daya Harmonik Karakteristrik Sistem meliputi : Jaringan Peralatan sistem Perlengkapan sistem Pengoperasian Sistem. (Aziz)</span></div>SAVE ENERGY INFOhttp://www.blogger.com/profile/07038013949337323311noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2743416977921879194.post-38773059981271760452012-03-16T06:29:00.001-07:002012-03-16T06:30:50.222-07:00Penerapan Metodologi Efisiensi Energi Perusahaan<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjFCaP8z8y0bMXr6RwWeVWcaIWhN5b4oPvKuUsg-D2YcbEoZ5CxoEK_7f6C8gIHhUTzzkM8EL4EfBEk5ak29dYvC1Z7dqwsCUAkORnwCv5uv5KzM0gxOOBhqNPmny72p27-Nccq7c-CF3g/s1600/organizational-culture.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjFCaP8z8y0bMXr6RwWeVWcaIWhN5b4oPvKuUsg-D2YcbEoZ5CxoEK_7f6C8gIHhUTzzkM8EL4EfBEk5ak29dYvC1Z7dqwsCUAkORnwCv5uv5KzM0gxOOBhqNPmny72p27-Nccq7c-CF3g/s320/organizational-culture.jpg" width="201" /></a></div><div class="MsoNormal" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;">Menentukan kebijakan dan sistem energi pembentukan organisasi merupakan hal yang menjadi fundamental bagi perusahaan untuk dapan mengefisiensikan energi perusahaan agar tidak menghabiskan banyak energi dimana seharusnya energi itu dapat disimpan (meminimalkan). Dari berbagai cara yang pernah ditawarkan, kami dapat menyimpulkan untuk penerapan metodologi efisiensi energi perusahaan yang ideal dapat dilakukan dengan cara :</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;"><span style="-moz-font-feature-settings: normal; -moz-font-language-override: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> 1. </span>Menentukan kebijakan dan sistem energi<span style="-moz-font-feature-settings: normal; -moz-font-language-override: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;"><span style="-moz-font-feature-settings: normal; -moz-font-language-override: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span>2. Pembentukan organisasi managemen energi<span style="-moz-font-feature-settings: normal; -moz-font-language-override: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;"><span style="-moz-font-feature-settings: normal; -moz-font-language-override: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span>3. Membentuk pola motivasi</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;"> <span style="-moz-font-feature-settings: normal; -moz-font-language-override: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> 4. </span>Membuat sistem informasi terpadu<span style="-moz-font-feature-settings: normal; -moz-font-language-override: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;"><span style="-moz-font-feature-settings: normal; -moz-font-language-override: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> 5. </span>Melakukan pelatihan dan membentuk kesadaran efisiensi</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;"><span style="-moz-font-feature-settings: normal; -moz-font-language-override: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> 6. </span>Investasi</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;">Dewasa ini, “<span style="color: blue;">Metodologi Efisiensi Energi Perusahaan</span>” telah dikembangkan untuk perusahaan industri di Asia untuk membantu mereka dalam memperbaiki efisiensi energi melalui Produksi Bersih.</span> Sehingga nantinya akan dapat menemukan kemungkinan penghematan pemakaian energi listrik tanpa mengurangi kualitas pelayanan dan kenyamanan bagi pengguna energi. "<span style="font-size: small;">Metodologi Efisiensi Energi Perusahaan"</span> memiliki tujuan untuk menentukan cara terbaik yang dapat digunakan dalam mengurangi penggunaan energi dan mengurangi biaya operasi atau biaya produksi. jika hal ini diterapkan pada semua perusahan yang berada di Asia maka hal ini menjadi sangat menarik karena akan terjadi penghematan pemakaian energi listrik sebesarmungkin.</div><div class="MsoNormal" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"> Manfaat-manfaat dari efisiensi energi perusahan adalah mengurangi resiko dan menaikkan keuntungan bagi perusahaan melalui:</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;">1. Pengurangan biaya operasi</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;">2. Pengurangan pengaruh kenaikan harga energi dan kurangnya pasokan energi</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;">3. Perbaikan produktivitas dan kualitas produk</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;">4. Perbaikan reputasi dengan pelanggan, pemerintah dan masyarakat</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;">5. Perbaikan kesehatan, keselamatan dan moral </span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;">6. Perbaikan pemenuhan peraturan perundangan/hukum dan target-target ISO 14001</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;">7. Perbaikan kinerja lingkungan (Aziz)</span></div>SAVE ENERGY INFOhttp://www.blogger.com/profile/07038013949337323311noreply@blogger.com0